Khofifah Terima Kunjungan Wakil Duta Besar Belanda

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

5 April 2023 02:43 5 Apr 2023 02:43

Thumbnail Khofifah Terima Kunjungan Wakil Duta Besar Belanda Watermark Ketik
Khofifah berdialog dengan Mrs. Ardi Stoios-Braken di Gedung Negara Grahadi. (Foto:Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Deputy Chief of Mission and Head Economic Affairs Embassy of the Kingdom of the Netherlands H.E. Mrs. Ardi Stoios-Braken di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (4/4/2023).

Dalam pertemuan itu, Gubernur Khofifah membahas sejumlah potensi kerja sama yang dapat dikembangkan di Jatim. Antara lain dalam pengelolaan air, pariwisata, pertanian dan peternakan serta pendidikan dan penilitian.

"Kami berdiskusi lebih dari satu jam terkait beberapa hal tentang kerjasama antara Pemprov Jawa Timur dengan dengan Pemerintah Kerajaan Belanda. Salah satunya terkait dengan pengelolaan air seperti yang sekarang sedang berjalan yaitu di Sungai Welang," ujar gubernur yang akrab disapa Khofifah itu.

Dirinya mengatakan, diskusi seputar pengelolaan air pada beberapa lokasi badan air seperti Welang ataupun Kalimas berpusat pada upaya memaksimalkan fungsi. Sehingga, tidak hanya sekadar menjaga kebersihan air tapi juga memanfaatkan potensi wisata.

"Maka tadi saya menyampaikan bahwa Kalimas ini bersambung dengan Sungai Brantas. Kalau bisa dibangun wisata air, maka akan mengarungi Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto," jelasnya.

Foto Khofifah saat menerima kunjungan dari Deputy Chief of Mission and Head Economic Affairs Embassy of the Kingdom of the Netherlands di Gedung Negara Grahadi. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)Khofifah saat menerima Deputy Chief of Mission and Head Economic Affairs Embassy of the Kingdom of the Netherlands di Gedung Negara Grahadi. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

Terkait sektor pariwisata, Khofifah menuturkan bahwa Jawa Timur memiliki banyak destinasi yang potensial untuk membangun kerjasama dengan Belanda.

Beberapa di antaranya adalah gereja peninggalan Belanda di Malang dan Surabaya, ataupun Benteng Van den Bosch yang juga dikenal dengan nama Benteng Pendem Ngawi.

"Sebetulnya beberapa gereja Katolik sering dikunjungi wisatawan dari Belanda. Mereka mencoba mencari tahu apa kakeknya atau buyutnya dibaptis di gereja-gereja ini. Karena memang proses pembaptisan itu bukunya juga masih tersimpan dengan sangat baik," ungkapnya.

Sementara itu, Deputy Chief of Mission and Head of Economic Department Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia Ardi Stoios-Braken mengatakan akan terus mengomunikasikan hasil diskusi dengan pihak terkait. 

Tak hanya itu, ia juga mengharapkan kerjasama Belanda-Jawa Timur tidak berhenti di manajemen air. Tapi akan banyak peluang-peluang kolaborasi antara Belanda dan Jawa Timur dalam sektor lain.

"Kami juga berdiskusi tentang peluang-peluang baru seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan, agro food, dan maritim. Ada banyak area yang bisa dijadikan wadah kolaborasi, tapi tentunya kami ingin mendengar dari otoritas langsung mengenai peluang-peluang ini," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kedutaan Belanda Pemprov Jatim Gedung Grahadi Kerjasama kunjungan Pengelolaan air pariwisata