Ikuti Perkembangan Zaman, Puluhan Mentor YKDE Dibekali Metode Pembelajaran Terbaru

Editor: Naufal Ardiansyah

19 Mei 2024 03:43 19 Mei 2024 03:43

Thumbnail Ikuti Perkembangan Zaman, Puluhan Mentor YKDE Dibekali Metode Pembelajaran Terbaru Watermark Ketik
Puluhan mentor YKDE dibekali metode pembelajaran terbaru seiring dengan tuntutan zaman. (Foto: Dok. YKDE for Ketik)

KETIK, MALANG – Sebanyak dua puluh mentor pelatihan dari Yayasan Kaki Dian Emas (YKDE) kini telah menjalani pengalaman langka dalam sebuah pelatihan khusus untuk pelatih atau yang biasa disebut dengan TOT (Training of Trainer).

Kegiatan ini diselenggarakan di Pusat Pelatihan YKDE di Lawang, Jawa Timur, mulai dari tanggal 29 April hingga 17 Mei 2024 dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kegiatan Training of Trainer (TOT) ini mengintroduksi para mentor pada metode pembelajaran terbaru, yakni Challenge Based Learning (CBL). Metode ini dipandang krusial untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di YKDE, sebuah yayasan yang menitikberatkan pada pendidikan dan pengembangan potensi anak-anak muda.

Inisiatif untuk mengadakan pelatihan TOT - CBL ini datang dari Parholongan P Gandi, koordinator Pelatihan YKDE, yang pada saat ini juga tengah menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Negeri Malang.

Gandi menekankan perlunya penyesuaian dalam pendidikan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, para mentor harus memiliki kualitas yang memadai untuk membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran.

"Pembelajaran bagi peserta didik harus bertransformasi sesuai dengan tuntutan zaman. Peran mentor yang berkualitas sangat diperlukan," ujar Gandi.

Para mentor menjalani pelatihan intensif selama tiga minggu, dengan sesi daring pada hari Senin hingga Jumat pukul 19.00 - 21.00, dan sesi tatap muka pada hari Sabtu pukul 09.00 - 12.00. Pelatihan ini dipandu oleh Gandi bersama dengan fasilitator dari Apel Academy.

Salah satu peserta pelatihan, Deni Benu, menyambut antusias terhadap metode Challenge Based Learning. Menurutnya, metode ini memungkinkan peserta didik untuk lebih berfokus pada pengalaman dalam pembelajaran, sekaligus mendorong mereka untuk mengidentifikasi akar masalah dari suatu topik.

Setelah menyelesaikan pelatihan, para mentor akan melanjutkan untuk menerapkan metode CBL ini kepada peserta didik yang mereka dampingi.

Harapannya, melalui pendekatan inovatif ini, setiap peserta didik dapat dikembangkan kemampuannya untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan solusi yang efektif dan kreatif, sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang. (*)

Penulis: Parholongan P Gandi

Tombol Google News

Tags:

YKDE Metode pembelajaran Challenge Based Learning Malang Universitas Negeri Malang