Ikut Pendidikan Selantang, Kakek dan Nenek Diwisuda Pakai Toga

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Marno

6 Juli 2023 08:27 6 Jul 2023 08:27

Thumbnail Ikut Pendidikan Selantang,  Kakek dan Nenek Diwisuda Pakai Toga Watermark Ketik
Puluhan Lansia di Kecamatan Grujugan diwisuda oleh Kepala Dinsos P3AKB, Anisatul Hamidah (Pengelola Selantang for Ketik.co.id)

KETIK, BONDOWOSO – Di Bondowoso nenek dan kakek diajak bersekolah. Seperti anak sekolah lainnya, para lansia (lanjut usia) ini masuk sekolah dan belajar berbagai hal.

Mereka belajar di sekolah yang disebut Selantang, akronim dari Sekolah Lanjut Usia Tangguh (Selantang) rintisan Dinsos P3AKB Bondowoso.

Di setiap wilayah memiliki nama Selantang berbeda, dan tempat sekolahnya disebut Taman Lansia. Dengan lokasi sekolah outdoor untuk membuat nyaman dan betah para lansia bersekolah.

Ujungnya, mereka yang lulus akan diwisuda ala-ala lulus kuliah, lengkap dengan prosesi pengenaan toga oleh Ibu Ketua Umum PKK Kabupaten dan Kepala Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak, serta Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), Anisatul Hamidah.

Saat ini disebut sudah ada ratusan lansia yang diwisuda. Mereka merupakan lansia dari enam kecamatan. Salah satunya di Kecamatan Grujugan.

Pengelola Selantang (Sekolah Lansia Tangguh) di Kecamatan Grujugan, Alif Bahtiar, menceritakan, bahwa di Grujugan baru dilaksanakan di Desa Wonosari, dengan jumlah lansia yang menjadi siswa ada 44 orang. Yakni 39 orang lansia perempuan, dan sisanya laki-laki.

Mereka mengikuti pendidikan selama enam bulan, dengan 12 kali pertemuan. Setiap bulannya ada dua kali pertemuan.

Dalam setiap pertemuan mereka belajar berbagai hal. Sebut saja, mereka diedukasi tentang makanan-makanan yang tak baik untuk kesehatan yang kerap dialami oleh lansia. Seperti, diabetes, darah tinggi, kolesterol, linu-linu, dan lain-lain."Jadi dalam kegiatan Selantang itu membuat Lansia senang," jelas Alif.

Ditambahkan oleh Koordinator Penyuluh KB, Kecamatan Grujugan, Eko Soelistyo Basuki, bahwa para siswa Lansia ini ada yang juga diajari mengaji, mengurus jenazah, terapi bersyukur, tujuh kebutuhan dasar Lansia, senam Lansia. Hingga, sosial enterpreneur.

Untuk sosial enterpreneur di setiap Selantang diajari berbeda-beda bergantung potensi wilayahnya. Khusus, di Kecamatan Grujugan para lansia diajari cara bercocok tanam semangka langsung oleh PPL  (Penyuluh Pertanian Lapangan). Yang selanjutnya, hasil penjualannya diserahkan pada para Lansia."Setiap Sabtu mereka juga ikut pemeriksaan kesehatan gratis," terangnya.

Menariknya, setelah pertemuan ke 12 atau terakhir. Para lansia diajak berwisata menaiki odong-odong ke Makam Ki Ronggo, dan diikuti dengan senam bersama berikut outbound bersama di Alun-alun Ki Ronggo.

Terakhir, yakni bertamasya ke kolam pemandian. Kata Eko, antusiasme para lansia luar biasa. Mereka tampak ikut senam bersama dengan riang. Saat di kolam pemandian mereka juga bahkan ikut berenang.

"Mereka bahagia sekali, bahkan sampai saat di kolam pemandian, mereka ikut renang tanpa menghiraukan pandangan orang lain," jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya menyekolahkan para lansia dengan tujuan membuat mereka menjadi Lansia yang tangguh, bahagia, dan mandirimandiri.

Sehingga, stigma lansia yang kerap disebut beban sosial. Justru berbalik mereka jadi ikut aktif dalam berbagai kegiatan sosial. "Dan bisa melayani kesehatan diri sendiri secara mandiri tak bergantung pada anak dan cucunya," pungkasnya.

Informasi dihimpun, saat ini memang baru enam kecamatan yang mereplikasikan Selantang karena usia Selantang yang baru sekitar satu tahun berjalan.

Adapun selanjutnya masih akan diperluas ke kawasan lain. Dan lansia yang telah diwisuda akan mengikuti Selantang 2 dan Selantang 3 dengan durasi menempuh pendidikan selama empat bulan.

Pelaksanaan Selentang  juga melibatkan lintas sektor. Seperti Puskesmas, PPL, KUA, dan lainnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Lansia Wisuda Bondowoso hari ini dinsos