Hipertensi dan Gula Darah Tinggi Dominasi Penyakit Sopir Bus Malang

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

2 April 2024 13:15 2 Apr 2024 13:15

Thumbnail Hipertensi dan Gula Darah Tinggi Dominasi Penyakit Sopir Bus Malang Watermark Ketik
Sopir bus mendapatkan pemeriksaan di Terminal Arjosari. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Usai menjalani pemeriksaan kesehatan, diketahui hipertensi dan gula darah tinggi menjadi penyakit dominan yang diderita sejumlah sopir bus di Terminal Arjosari, Kota Malang. Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada 118 sopir bus, Selasa (2/4/2024). 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan pemeriksaan tersebut sesuai arahan ddari Kementerian Kesehatan RI. 

"Hari ini pemeriksaan kesehatan sopir bus, yang sesuai dengan surat dari Kementerian Kesehatan, ditujukan ke Terminal Arjosari. Kemdudian UPT mengirimkan surat ke kami untuk koordinasi," ujar Husnul saat ditemui di Terminal Arjosari. 

Dari seluruh sopir bus, 32 orang mengalami hipertensi, dan 16 lainnya gula darah tinggi di atas normal. Para sopir telah diberikan edukasi dan obat-obatan oleh para tenaga kesehatan. 

"Termasuk diberikan saran seperti apa nanti waktu melakukan perjalanan atau mengemudi busnya. Obat-obatan yang kami berikan ada anti hipertensi, obat penurunan gula darah, dan suplemen," jelasnya. 

Selain itu Husnul telah memberikan rekomendasi kepada PO agar menyediakan sopir cadangan, khususnya untuk bus jarak jauh atau AKAP. Hal tersebut dilakukan agar sopir bus tidak kelelahan dalam perjalanan. 

Para sopir juga dilakukan tes urin untuk memastikan terhindar dari pengaruh narkotika dan obat-obatan terlarang. 

"Kemudian untuk tes urin, 7 parameter, insyaallah seluruh sopir negatif semua. Itu dari 50 sampling yang kita periksa, berdasarkan rekomendasi dokter," tukasnya. 

Untuk tahapan pemeriksaannya, dilakukan anamnesa atau wawancara anatara dokter dan pasien terlebih dahulu. Hal tersebut guna memperoleh keterangan terkait keluhan dan riwayat penyakit yang diderita pasien. 

"Pemeriksaannya harus anamnesa ke dokter dulu, baru nanti dokter menentukan perlu tes urin atau tidak. Jadi diketahui dari hasil anamnesa, perilaku selama ini dan obat-obatan yang dikonsumsi selama ini. Indikasinya kalau ada, maka dokter memberikan rekomendasi untuk tes urin," tutur Husnul. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pemeriksaan Kesehatan Sopir Bus Terminal Arjosari Kota Malang Hipertensi Gula darah