Empat Perguruan Tinggi Hadir dalam Pameran Festival Panji ASEAN 2023

Jurnalis: Sutejo Rc
Editor: Marno

22 Oktober 2023 06:53 22 Okt 2023 06:53

Thumbnail Empat Perguruan Tinggi Hadir dalam Pameran Festival Panji ASEAN 2023 Watermark Ketik
Wyna Herdiana, ST, M.Ds, dosen Universitas Surabaya memiliki banyak karya terkait desain kreatif Panji. (Foto: Sutejo Rc/Ketik.co.id)

KETIK, PASURUAN – Festival Panji ASEAN 2023, yang digelar di berbagai kota tidak lengkap rasannya, tanpa adanya pameran sejarah, purbakala dan berbagai pernak perniknya. Bahkan empat perguruan tinggi ikut berpartisipasi.

Yaitu Universitas Ciputra, Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya dan Universitas Negeri Malang (UM).

Di arena pameran yang digelar di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, 22-23 Oktober 2023 itu  bisa disaksikan replika berbagai relief yang mengisahkan cerita perjalanan Panji.

Universitas Surabaya (Ubaya) menghadirkan koleksi tekstil, perhisan dengan desain Panji. karya Wyna Herdiana,  ST,  MDs. Termasuk buku hasil penelitian yang memuat semua desain batik Panji di seluruh Jatim yang dilakukan dosen tersebut juga dipamerkan.

Foto Mahasiswa Universitas Adibuana Surabaya,  ikut menjaga stand pameran di acara Festival Panji ASEAN.  (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)Mahasiswa Universitas Adibuana Surabaya, ikut menjaga stand pameran di acara Festival Panji ASEAN. (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)

Hal yang sama disajikan Universitas Ciputra dengan tampilan baju batik Panji, beberapa contoh wayang beber dengan cerita lokal (Ande-ande Lumut, Keong Emas, dan Timun Mas), serta sejumlah buku terkait Panji. 

Sementara visualisasi cerita-cerita rakyat juga dihadirkan Unipa Surabaya dalam bentuk patung kayu, di antaranya cerita Panji Laras, Ande-ande Lumut, legenda Baru Klinthing, yang dipajang di atas alas jerami. 

Juga beberapa cenderamata dalam bentuk topeng Panji. Sementara di bagian latar belakang nampak foto-foto aktivitas Unipa terkait Panji misalnya melukis topeng Panji yang merupakan aktivitas Baden Powel (BP) House yang ada di Unipa.

Universitas Negeri Malang (UM) yang diwakili Departemen Sejarah memilih tema Wayang Krucil dalam bentuk sajian hasil tugas akhir mahasiswa terkait Panji. Hasil dokumentasi maestro Wayang Krucil Ki Hardjito dari Kediri yang dilakukan staf pengajarnya, yaitu Dr Rudi Irawanto, dengan judul Mencari Sang Hayyu.

Foto Suasana ruang pameran Festival Panji Asean di Taman Candra Wilwatikta Pandaan.  (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)Suasana ruang pameran Festival Panji Asean di Taman Candra Wilwatikta Pandaan. (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)

Di sebuah ruang malah dipajang foto berukuran besar sertifikat dari UNESCO yang menetapkan naskah-naskah cerita Panji sebagai Memory of the World. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, Dr Hudiyono, M.Si, mengatakan bahwa tujuan pameran ini untuk meningkatkan potensi nilai, informasi, dan promosi serta pemanfaatan Cerita Panji sebagai asset budaya Jawa Timur. 

"Juga untuk menggerakkan masyarakat agar lebih mengenal dan memahami Panji, sekaligus revitalisasi berbagai bentuk cagar budaya yang bersumber atau terinsprasi oleh cerita Panji agar lebih memasyarakat," papar Hudiyono.

Pameran ini selain perguruan tinggi juga diikuti Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI, Museum Penataran Kabupaten Blitar, Museum Bagawanta Kabupaten Kediri, Museum Daerah Tulungagung.

Tentu tidak ketinggalan Sanggar Lung Pacitan dan Wayang Wasana Sumbergedang Pandaan ikut berpartisipasi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Festival Panji Asean 2023 Panji Semirang Pameran Sejarah dan Purbakala. Disbudpar Jatim. Candrawilwatikta