Dolar AS Hampir Menyentuh Rp16.000, Presiden Jokowi Anggap Masih Aman

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

24 Oktober 2023 08:23 24 Okt 2023 08:23

Thumbnail Dolar AS Hampir Menyentuh Rp16.000, Presiden Jokowi Anggap Masih Aman Watermark Ketik
Presiden Joko Widodo.(Foto: Instagram @Jokowi)

KETIK, JAKARTA – Menyoroti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang hampir menyentuh angka Rp 16.000, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir.

Presiden Jokowi menilai hal tersebut masih relatif aman, bahkan perekonomian Indonesia masih sanggup tumbuh di atas 5 persen.

"Penurunan mata uang kita masih aman untuk sektor riil keuangan dan juga inflasi," jelas Jokowi, Selasa (24/10/2023).

Kondisi ini didukung melalui penerimaan negara dari pajak yang terus tumbuh. Dengan penerimaan pajak yang naik otomatis sektor bisnis masih sehat. Oleh sebab itu masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan penguatan dolar AS yang cukup tinggi.

"Ceknya di sini saya biasanya, asal penerimaan negara dan pajak masih tumbuh, itulah berarti ekonomi kita masih baik," tambah Jokowi.

Meski kondisi ekonomi masih stabil, kondisi ekonomi global yang fluktuatif harus tetap diwaspadai. Karena pelemahan rupiah sendiri disebabkan oleh faktor eksternal yakni terkait kebijakan The Fed yang mengindikasikan akan menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi di AS.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani pelemahan rupiah ini telah menjadi tren buruk sejak Mei 2023 lalu. Kemarin, Senin (23/10/2023) rupiah ditutup di angka Rp15.934 alias minus 0,38 persen. Dikatakan bahwa indeks mata uang dolar AS menguat sampai 106 poin, jauh di atas prediksi Bank Indonesia (BI) di 93 poin.

"Kami semua tahu fenomena global saat ini dengan AS hadapi inflasi yang cukup tertahan tinggi dan kondisi ekonomi yang cukup kuat. Kita berusaha tahan dampaknya secara intensif," pungkas Sri Mulyani.(*)

Tombol Google News

Tags:

Inflasi pertumbuhan ekonomi Penerimaan pajak rupiah dolar Presiden Joko Widodo Sri Mulyani