Cegah Inflasi Pangan, Khofifah Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian Melalui Teknologi

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Rudi

17 Maret 2023 11:51 17 Mar 2023 11:51

Thumbnail Cegah Inflasi Pangan, Khofifah Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian Melalui Teknologi Watermark Ketik
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah pelaku usaha bidang pangan.(Foto:Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan Jawa Timur berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga pangan dan mengendalikan inflasi pangan guna mencegah terjadinya inflasi pangan.

Hal tersebut dilakukan Pemprov Jatim dengan mendorong peningkatan produktivitas tanaman pangan serta meningkatkan pemanfaatan inovasi teknologi pertanian dengan penggunaan  alat dan mesin pertanian (alsintan) yang modern. 

"Antara pangan dan kedaulatan bangsa negara itu saling nyekrup. Maka peningkatan produktivitas tanaman pangan ini penting dilakukan untuk memperkuat stabilitas harga dan ketahanan pangan. Selain itu hal ini erat kaitannya dengan upaya pengendalian inflasi pangan,” ujar Gubernur Khofifah pada acara High Level Event Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur Tahun 2023 di Ballroom Grand City Convention and Exhibition Surabaya, Jumat (17/3/2023).

Selain itu, Pemprov Jatim juga melakukan digital farming atau digitalisasi pertanian melalui program digitalisasi SiJago (Sistem Informasi Jatim Agro). SiJago ini merupakan sistem informasi yang diinisiasi dengan tujuan untuk input data, pengolahan serta penyajian pada komoditas pokok pertanian di Jatim.

“Program sistem informasi Jatim agro ini terdiri atas virtual expo, virtual office, supply chain, directory Bussiness to bussiness serta layanan website berjejaring secara gratis yang diharapkan mampu memajukan pertanian di Jatim,” kata Khofifah .

Di sisi lain, mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jatim, Menteri Koperasi dan UKM RI Tenten Masduki menyatakan,  pengendalian inflasi utamanya di sektor pangan menjadi fokus utama pemerintah pusat. Terlebih, secara khusus Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan intervensi pada sektor pertanian melalui program Korporatisasi Petani. 

"Presiden memerintahkan untuk dilakukan konsolidasi terhadap petani-petani kecil perorangan ini dalam skala ekonomi kecil maupun koperasi. Koperasi ini nantinya akan menjadi Off Taker, Agregator Product dan sebagai konsolidator petani," ungkap Menteri Teten Masduki. 

Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, produksi gabah dan beras Jatim tahun 2020, 2021 dan 2022 tertinggi di Indonesia. Untuk total produksi padi di Jatim tahun 2022 mencapai 9,69 juta ton GKG. Yang diiringi dengan NTP dengan indeks di atas 100, yang mengindikasikan peningkatan kesejahteraan petani atau produsen pangan.(*)

Tombol Google News

Tags:

pangan Inflasi Ekonomi teknologi Pertanian Digitalisasi Jawa timur Khofifah