KETIK, KAIMANA – Saat berkunjung ke Kampung Seraran dalam rangka safari Ramadan dan kunjungan kerja, Bupati Kaimana Freddy Thie didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Ray Ratu D. Come mendapatkan keluhan dari masyarakat.
Keluhan tersebut mengenai tenaga guru yang sering meninggalkan tempat tugas. Mendengar keluhan tersebut, Bupati Freddy Thie meminta kepala dinas untuk memberikan perhatian lebih.
Ia memiliki keinginan kuat untuk melakukan transformasi besar di sektor pendidikan di Kaimana.
"Saya punya keinginan yang kuat untuk melakukan transformasi yang besar di sektor pendidikan di negeri ini. Sehingga hal-hal mengenai ketidakdisiplinan tenaga guru ini saya minta pak Kadis segera membereskannya," ujar Bupati Freddy, Sabtu (6/4/2024).
Bupati Freddy Thie saat foto bersama guru dan siswa SD di kampung Seraran (Foto: Humas Pemkab Kaimana)
Untuk mewujudkan perubahan tersebut, Bupati Freddy Thie meminta kerja kolektif. Ia meluncurkan ide inovatif untuk menjawab masalah ketidakdisiplinan guru dan tenaga kesehatan.
"Telah banyak loncatan program di sektor pendidikan yang telah kita buat. Salah satunya untuk menjawab masalah ketidakdisiplin guru dan kesehatan, maka di kampung-kampung yang sudah ada jaringan, saya minta supaya nanti absen menggunakan absen sidik jari," jelasnya.
Ide inovatif ini diharapkan dapat efektif mengontrol para ASN baik guru maupun tenaga kesehatan yang ada di kampung-kampung.
Dengan adanya absensi sidik jari, Bupati Freddy Thie berharap dapat meningkatkan disiplin ASN di Kaimana. Inovasi ini menunjukkan komitmen Bupati Freddy Thie dalam membenahi sektor pendidikan dan kesehatan di Kaimana. (*)
