KETIK, JEMBER – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jember memberdayakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dengan berwirausaha. Para ODGJ maupun yang eks ODGJ diajak mendirikan bisnis ternak lele.
Budidaya ternak lele merupakan pilot project dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Besar Mahatmiya, Bali. Kemudian Dinsos Jember ditunjuk untuk melaksanakan program tersebut.
Kadinsos Jember Akhmad Helmi Luqman, menjelaskan program budidaya lele dilaksanakan di lingkungan kantor Dinsos Jember, Kecamatan Kaliwates, Jember. Terdapat enam kolam terpal bundar berdiameter 3 meter berisi ribuan ikan air tawar lele.
Hal itu kemudian menjadi kegiatan baru para ODGJ penghuni Liposos, juga bertujuan agar memberi kebermanfaatan dan melatih berwirausaha para ODGJ dan Eks ODGJ. “Agar bisa bermanfaat dan berwirausaha,” ujar pria yang akrab disapa Helmi.
Mereka diajak merawat ikan mulai dari memberi makan, menguras kolam, hingga memanen. Serta ada pendamping atau instruktur dalam budidaya tersebut.
Tahap awal budidaya, lanjut Helmi, melibatkan 10 ODGJ. Dan telah berhasil memanen sekitar 300 kilogram ikan lele. Ikan-ikan tersebut sementara dijual kepada masyarakat sekitar kantor Dinsos Jember.
“Tinggal bagaimana cara menjualnya diajarkan berniaga dengan masyarakat sekitar dan dijual dipasar, tentu dengan pendampingan,” paparnya.
Salah satu penghuni Liposos mengaku sangat senang diajak budidaya lele. Dirinya setiap harinya pada pagi dan sore memiliki kegiatan rutin memberi makan ikan.
Harapannya, para eks ODGJ yang telah mendapat pelatihan budidaya ini bisa berwirausaha sendiri. “Mandiri dan kembali ke masyarakat,” tutup Helmi.(*)
