KETIK, MALANG – Banyak alat peraga kampanye (APK) yang terpasang semerawut di Kota Malang. Bahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang telah melakuakn penertiban ribuan APK yang melanggar.
Menurut Komisioner Bidang Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kota Malang, Hamdan Akbar, pemasangan APK di Kota Malang tergolong agak kacau.
"Ini pendapat pribadi saya ya, (pemasangan APK) termasuk agak kacau. Tapi saat saya lihat di daerah, kabupaten, dan kota lain juga begitu. Apalagi di Jakarta," ujar Hamdan, Kamis (1/2/2024).
Menurutnya salah satu daerah yang mampu mengatur pemasangan APK cukup baik ialah di Pulau Bali. Berdasarkan penilaian pribadinya, kondisi tersebut disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang cenderung tinggi. Ditambah dengan hukum sosial yang dijaga dan dianut oleh seluruh elemen masyarakat.
"Kultur dari masyarakat juga berpengaruh, saya melihatnya gitu. Karena kan ada yang menjaga dari pecalang-pecalang," imbuhnya.
Bawaslu Kota Malang sendiri telah dua kali melakukan penertiban APK. Dari penertiban tersebut, didapati sekitar 3.983 APK melanggar dengan rincian 1.142 APK pada penertiban pertama dan 2.841 APK di penertiban kedua.
Sayangnya Bawaslu Kota Malang tidak dapat langsung menertibkan APK secara keseluruhan. Hal tersebut disebabkan sumber daya yang minim sehingga membuat petugas merasa kewalahan.
"Mungkin nanti yang akan kita optimalkan sampai benar-benar bersih itu saat masa tenang. Di daerah lain sudah 2-3 kali penertiban baru menginjak 1000. Jadi kita bukan sekedar show off saja, tapi lebih memaksimalkan efektifitas sanksi di penertiban," jelas Hamdan. (*)
