Antisipasi Banjir Bandang, BPBD Kota Batu Susur Sungai Lereng Gunung Arjuna

Jurnalis: Sholeh
Editor: Gumilang

16 November 2023 13:15 16 Nov 2023 13:15

Thumbnail Antisipasi Banjir Bandang, BPBD Kota Batu Susur Sungai Lereng Gunung Arjuna Watermark Ketik
BPBD Kota Batu melakukan susur sungai di bekas aliran banjir bandang yang menerjang Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji tahun 2021 lalu, Kamis (16/11/2023). (Foto: BPBD Kota Batu)

KETIK, BATU – BPBD Kota Batu melakukan susur sungai di bekas aliran banjir bandang yang menerjang Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji pada 4 November 2021 lalu. Penyusuran dilakukan BPBD, Kamis (16/11/2023).

Bersama TNI, Polri, Perhutani, Tahura Raden Soerjo, perangkat Kecamatan Bumiaji dan Pemdes Bulukerto dibantu relawan, Tim gabungan tersebut menyusuri sungai di lereng Gunung Arjuna untuk kesiapsiagaan mengantisipasi munculnya bencana banjir.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menjelaskan, Tim gabungan tersebut dibagi dua regu untuk melakukan survei. Kemudian petugas mendata titik persebaran bendungan alam di Pusung Lading, Bukit Pucung, Desa Bulukerto.

Area itu masuk dalam kawasan lereng Gunung Arjuna. "Di sana masih ditemukan tumpukan pohon-pohon tumbang dan timbunan tanah yang tergerus arus air. Tersebar di beberapa titik," ujarnya.

Susur sungai tersebut bertujuan pendataan kembali untuk menentukan tindakan. Semisal, apakah pohon-pohon yang tumbang dipotong atau disingkirkan menjauh dari aliran air. Sehingga tidak menyumbat ketika teraliri air hujan.

"Pesan dari bu gubernur untuk memperhatikan dampak kebakaran hutan. Dikhawatirkan terjadi erosi yang membentuk bendungan alam. Karena tidak ada penahannya lantaran banyak tanaman tegakan yang mati," jelas Agung.

Kepala Desa Bulukerto Suhermawan menjelaskan, hasil dari susur sungai itu nanti berupa data jumlah longsoran, disposal, material hingga bendung alam yang ada. Langkah tersebut merupakan bentuk kesiapsiagaan untuk mencegah kejadian banjir bandang agar tidak terulang lagi. 

“Jadi misal dari data yang didapat nanti parah, akan dilakukan pembersihan. Dari data itu kan keliatan seberapa parah potensi kerawanan terjadinya bendung alam," urainya 

Suhermawan menjelaskan, berdasarkan data existing terakhir pada 22 Oktober 2022 lalu, total ada 28 titik longsor, 19 kayu sar dan disposal berupa clay dan batu. 

“Sekarang, datanya kami. update lagi. Takutnya kan ada tambahan penumpukan. Intinya, kami tidak ingin banjir bandang jilid 2 di desa kami jangan sampai terulang,” tegasnya. (*)

 

 

 

 

 

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Susur Sungai Bpbd Kota Batu Desa Bulukerto Gunung Arjuna