Anggota Komisi lX DPR-RI Ingatkan Hindari 4 T untuk Cegah Munculnya Kasus Stunting

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

20 Januari 2024 16:01 20 Jan 2024 16:01

Thumbnail Anggota Komisi lX DPR-RI Ingatkan Hindari 4 T untuk Cegah Munculnya Kasus Stunting Watermark Ketik
Anggota Komisi lX DPR-RI Putih Sari saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kec Banyusari, Kab Karawang, Sabtu (20/1/24).(Foto:BKKBN)

KETIK, KARAWANG – BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama Anggota Komisi lX DPR-RI Putih Sari kembali menggelar Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Sabtu (20/1/2024). 

BKKBN dan Putih Sari mengingatkan masyarakat untuk menghindari 4T dalam upaya mencegah lahirnya stunting baru di Kabupaten Karawang.  

"Program 4T ini artinya Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Banyak, dan Terlalu Dekat. Selain makan makanan yang bergizi, agar dalam keluarganya tidak lahir kasus stunting baru," jelas Putih Sari. 

Sedangkan untuk  4 T caranya dengan mencegah anak-anak menikah terlalu muda, kemudian menghindari ibu hamil di usia yang terlalu tua, merencanakan jumlah anak agar tidak terlalu banyak, serta menjaga jarak kehamilan agar tidak terlalu dekat. 

"Oleh sebab itu, peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting ini sangat penting. Kontribusi itu bisa dimulai dengan menerapkan Program Keluarga Berencana di keluarganya," tandas Sari.

Dia menjelaskan, percepatan penurunan stunting adalah program prioritas negara. Sebab, Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat dunia, angka stuntingnya masih tinggi di atas rata-rata ketentuan WHO yaitu 14 persen. 

"Sampai saat ini masih banyak anak Indonesia yang gagal tumbuh kembang pada usia 0-2 tahun. Gagal tumbuh akan berpengaruh pada daya saing anak bangsa. Gagal kembang juga akan mempengaruhi IQ atau kecerdasan," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Santosa mengatakan, saat ini pemerintah tengah berupaya membawa Jawa Barat menuju zero stunting untuk menuju visi Indonesia Emas 2045. 

BKKBN telah melakukan upaya pencegahan dari hulu ke hilir. Yakni sejak massa calon pengantin, menikah, hamil, hingga memiliki anak sudah diawasi oleh kader-kader BKKBN di pelosok-pelosok desa. 

"Tim Pendamping Keluarga setiap hari bekerja melakukan budaya pencegahan. Tugasnya banyak, mengawal kesehatan calon pengantin sebelum menikah, memeriksakan ibu hamil, sampai mencegah rokok di lingkungan keluarga," ungkap Fazar. 

Pihaknya juga mengapresiasi keseriusan Komisi lX DPR-RI yang terus-menerus menyuarakan pencegahan stunting. Fazar berharap, dengan program kampanye percepatan penurunan stunting ini, Indonesia khususnya Jawa Barat bisa mencapai zero stunting. 

"Kita harus menyelamatkan generasi emas Indonesia dengan mencegah munculnya kasus stunting baru," pungkas Fazar. (*)
 

Tombol Google News

Tags:

BKKBN Komisi IX DPR RI DPR RI kkbn jabar Stunting