KETIK, LUMAJANG – Sekitar 100 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Lumajang menggelar aksi demo di depan Kantor DPRD Lumajang, Rabu (12/06/2024).
Kedatangan mahasiswa menyatakan penolakannya atas rencana pemerintah untuk memberlakukan tabungan perumahan rakyat atau Tapera.
Aksi mahasiswa ini bersamaan dengan pelaksanaan Sidang Paripurna DPRD Lumajang.
Para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa ini, semula hanya diterima perwakilannya, namun ratusan mahasiswa berusaha membentuk lingkaran besar di depan Kantor DPRD Lumajang dan membuat arus lalul intas macet.
Mahasiswa juga melakukan aksi bakar poster yang mereka bawa untuk keperluan aksi ini.
Akhirnya setelah ditemui Supratman, anggota DPRD Lumajang dari PDI Perjuangan, para mahasiwa ini diizinkan masuk ke Kantor DPRD Lumajang.
Para mahiswa ini menyampaikan aspirasinya di ruangan komisi, sementara di ruang sidang paripurna, sedang berlangsung rapat paripurna yang dihadiri oleh Pj Bupati Lumajang Yuyun Indah Wahyuni.
"Tapera ini sama dengan Tabungan Pemerasan Rakyat, karena diberlakukan ditengah rendahnya daya beli masyarakat, ditenggah tingginya pengangguran yang jumlahnya mencapai 10 juta orang," kata Johari, Koordinator Aksi.
"Pemerintah dengan seenaknya dan tanpa beban menambah beban baru kepada pekerja. Maka kami yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Lumajang menyatakan menolak diterapkannya Tapera," sambungnya.
Sampai berita ini di-publish, para mahasiswa Lumajang ini masih melakukan aksinya di DPRD Lumajang. Situasi sedikit lebih baik, karena para mahasiswa ini dizinkan masuk ke Kantor DPRD Lumajang.
Sebelumnya beberapa kali terjadi upaya penutupan jalan, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas di depan Kantor DPRD Lumajang.(*)
