Alhamdulillah, Sri Mulyani Ungkap 2023 Tidak Jadi Resesi 

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Irwansyah

30 Januari 2023 07:40 30 Jan 2023 07:40

Thumbnail Alhamdulillah, Sri Mulyani Ungkap 2023 Tidak Jadi Resesi  Watermark Ketik
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. (Foto: Sekretariat Kabinet) 

KETIK, JAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, membawa kabar baik tentang ekononomi global. Dia mengatakan, ada harapan kalau ekonomi dunia tidak akan masuk resesi. 

Padahal beberapa waktu lalu, disampaikan oleh Dana Moneter Internasional atau IMF bahwa 40 persen negara di dunia akan resesi. Ini sebagai akibat  adanya pandemi dan terganggunya rantai pasok global akibat ketegangan geopolitik. 

"Tahun 2023 ini, IMF mengatakan 40 persen ekonomi dunia akan masuk resesi, ini artinya banyak negara-negara yang growth-nya akan negatif," kata Sri Mulyani. 

Sri Mulyani yakin melalui upaya pertumbuhan bisnis tetap terjaga, pemerintah secara konsisten akan terus mendorong instrumen fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi dan bisnis. 

"Perpajakan dalam hal ini bea dan cukai akan terus melakukan tugasnya. Di satu sisi, mencari penerimaan negara dan sisi lain memberikan fasilitas," jelas Sri Mulyani. 

Para pelaku usaha dan pemerintah diharapkan terus mempererat kolaborasi serta mampu menangkap sinyal anomali untuk dapat diartikan sebagai formula kebijakan yang tepat.

Pemerintah melalui Bea Cukai, harus terus berupaya mendukung dan bersinergi dengan para pelaku usaha dengan berbagai kebijakan strategis. Kebijakan strategis tersebut antara lain memberikan fasilitas dan insentif di bidang kepabeanan, berupa pembuatan fasilitas Kawasan berikat (KB) serta kemudahan impor dalam tujuan ekspor (KITE). 

Hal ini tidak lepas dari perwujudan tugas dan fungsi yang diemban Bea Cukai, yaitu sebagai trade facilitator dan industrial assistance. Khususnya, pada optimalisasi, utilisasi fasilitas kepabeanan untuk mendukung bisnis dan industri dalam negeri. 

Usaha tersebut terbukti berhasil, dengan survei evaluatif yang Bea Cukai dapatkan pada 2022 dalam rangka meninjau kondisi perusahaan KB dan KITE pada 2021 yang menunjukkan catatan positif. (*)

Tombol Google News

Tags:

Menkeu Sri Mulyani Ekonomi Resesi IMF