2 Ribu Guru Seluruh Surabaya Pecahkan Rekor Muri Senam Guru Indonesia

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Muhammad Faizin

8 Juni 2024 22:10 8 Jun 2024 22:10

Thumbnail 2 Ribu Guru Seluruh Surabaya Pecahkan Rekor Muri Senam Guru Indonesia Watermark Ketik
Dua ribu guru se Surabaya gelar Senam Guru Indonesia, Sabtu (8/6/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Sebanyak 2 ribu guru se Kota Surabaya membuat rekor Senam Guru Indonesia (SGI) yang dilakukan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Badan Pendidikan Profesi Guru (BPPG). Pemecahan rekor ini dicatat langsung oleh Musium Rekor Indonesia (Muri) itu dilakukan di Lapangan Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya.

"Senam guru kami luncurkan untuk mengembalikan tradisi senam kebugaran jasmani yang dulu pernah populer. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kebugaran para guru dan masyarakat pada umumnya," ucap Kepala BPPG UNESA, Dr. Fatkur Rahman Kafrawi, Sabtu (8/6/2024).

Fatkur menyebutkan bahwa senam guru tersebut digagas berdasarkan kajian ilmiah yang menunjukkan rendahnya tingkat kebugaran fisik masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data, hanya sekitar 3.513 masyarakat Indonesia yang melakukan aktivitas kebugaran fisik. Padahal idealnya, salah satu faktor untuk membuat SDM Indonesia yang unggul adalah setidaknya ada 10.000 lebih masyarakat yang beraktivitas atau berolahraga.

Dari kajian tersebut, imbuhnya, PPG Unesa sebagai pencetak calon guru yang diproyeksikan untuk pendidikan nasional ke depan harus mampu menginisiasi program efektif yang disarankan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

Luaran atau output dari program tersebut adalah launching Senam Guru Indonesia. Lebih lanjut pria yang akrab disapa Pak Fatkur itu menjelaskan bahwa MURI dan medali bukanlah target utama Unesa, tetapi perubahan mindset dari guru-guru di Indonesia agar lebih peduli dengan olahraga dan kebugaran fisiknya.

Baginya, gerak tubuh bukanlah kewajiban, melainkan kebutuhan yang nantinya menjadi investasi individu dalam rangka menunjang etos kerja dan mampu menjawab tantangan global.

Sehingga jika seorang guru tidak memiliki badan yang bugar sewaktu mengajar, maka dikhawatirkan nantinya akan datang dengan emosi yang kurang stabil dan hal tersebut berpotensi mempengaruhi suasana proses pengajaran di dalam kelas. “Kalau gurunya bugar, kegiatan belajar mengajar di kelas akan berjalan lancar,” ungkapnya.

Temu Ismail Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang hadir dalam kegiatan tersebut menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk praktik yang cukup baik dan mampu menjadi contoh bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) lainnya.

Sebagai tindak lanjut, kegiatan ini nantinya akan diajukan ke Kemendikbud agar dapat diimplementasikan secara nasional dalam tahapan-tahapan tertentu. Ia percaya, jika implementasi ini berhasil, maka bukan hanya guru yang mendapat dampak positifnya, melainkan siswa juga ikut merasakan manfaatnya.

“Selamat kepada Unesa yang telah menginisiasi dan membuat inovasi baru yang bukan saja bermanfaat bagi lembaga, tetapi juga guru dan masyarakat pada umumnya,” ucapnya.

Selain senam bersama dan pemecahan rekor MURI, kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-60 Unesa ini juga terdapat focus group discussion atau FGD, dan showcase atau pameran yang menampilkan berbagai inovasi mahasiswa dan dosen PPG Unesa.

Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta senam dan 30 pameran inovasi & entrepreneur tersebut, digelar dalam rangka Dies Natalis Unesa ke-60. Tampak hadir jajaran pimpinan dan civitas selingkung Unesa. (*)

Tombol Google News

Tags:

Unesa Rekor MURI Senam Guru Indonesia Surabaya