KETIK, TUBAN – Malam pertama pentas seni di kegiatan Jambore Daerah Pramuka Jawa Timur, Selasa (3/10/2023) berlangsung meriah. Acara hiburan ini digelar di panggung utama bumi perkemahan Ngawun Abilowo, Parengan, Kabupaten Tuban.
Ada 12 kesenian khas daerah yang ditampilkan. Rata-rata mereka menampilkan tarian atau teaterikal yang merupakan khas dari masing-masing kwartir cabang yang tampil saat itu.
Seperti Kwarcab Bondowoso yang tampil pertama membawakan tarian Apoy Biru, yang menggambarkan fenomena yang tiada duanya di Kawah Ijen, yang memiliki keunikan dan keindahan bagi masyarakat, termasuk turis mancanegara.
Menurut Siti Jumaidah Fitria pembaca narasi, tarian Apoy Biru menggambarkan penguapan belerang yang ada di kawah Gunung Ijen pada malam hari.
Penampilan kedua diisi tarian dari kontingen Kabupaten Pasuruan. Nanik Sugiarti pembina pendamping putri mengatakan, Gumuyu merupakan sebuah tarian khas dari kabupaten Pasuruan.
"Tarian Gumuyu menggambarkan suatu keadaan masyarakat Kabupaten Pasuruan yang tentram guyup rukun dan saling membantu serta tolong menolong. Juga menggambarkan keadaan lingkungan yang subur dan makmur," ujar Nanik.
Tuan rumah Kabupaten Tuban menampilkan teaterikal menggambarkan cerita daerah.
Penampilan berikutnya diisi oleh teatrikal dari tuan rumah Kwarcab Tuban yang seharusnya tampil di acara pembuka, mengingat ada sesuatu yang dipersiapkan akhirnya tampil diurutan ketiga.
Hampir semua yang tampil mampu memukau penonton, karena tampil dengan persiapan yang matang sehingga bisa membawakan secara maksimal.
Kontingen Kabupaten Pasuruan membawakan tarian Gumuyu (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)
Beberapa Kwarcab yang tampil pada malam perdana ini secara berurutan yaitu Trenggalek, Lamongan, kabupaten Malang, Ponorogo, Kota Kediri, Probolinggo dan Jombang.
Beberapa Kwarcab yang belum tampil di hari pertama, akan unjuk kebolehan di malam berikutnya. Jambore Daerah Jawa Timur sendiri berlangsung dari tanggal 2 sampai 7 Oktober 2023, dengan diikuti oleh 2.000 peserta putra putri dari 38 Kwarcab se Jawa Timur. (*)
