Upgrading Trainer Program Digital Skills Mampu Ciptakan Inovasi Teknologi

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Naufal Ardiansyah

4 Juli 2024 06:20 4 Jul 2024 06:20

Thumbnail Upgrading Trainer Program Digital Skills Mampu Ciptakan Inovasi Teknologi Watermark Ketik
Asyari Rasyid trainer SMAN 1 Pandemawu saat memaparkan inovasi Sistem Irigasi Pembuatan Garam Cerdas (Foto: Fatimah/Ketik.co.id

KETIK, SURABAYA – Hari terakhir Upgrading Trainer program Digital Skills SMA Double Track, 40 perwakilan pengajar se-Jawa Timur mempresentasikan produk digital di depan para ahli, Kamis (4/7/2024) di Hotel Ibis Surabaya.

Pemaparan produk digital ini masih berupa prototyping (wujud awal produk sebelum dikembangkan) yang nantinya akan dikembangkan dan diajarkan pada para siswa di sekolah melalui program Digital Skills.

“Ini produk prototyping, jadi masih awal. Setelah para pengajar dibekali selama tiga hari ini mulai penggalian ide dan penguasaan tools, mereka diberi projek membuat produk digital kemudian dipresentasikan,” papar Program Development SMA Double Track, Fajar Baskoro,.

Para pengajar satu per satu menyampaikan ide dan produk digitalnya. Setiap produk prototyping tersebut mendapat masukan dan tanggapan dari para ahli, seperti akademisi bidang informatika dan elektronika, konseptor bidang teknologi, dan pihak lainnya seperti Ketik Media .

SMAN  1 Kalidawir misalnya, menciptakan inovasi bernama IOT School Security System (sistem keamanan di sekolah).

Foto Potret semangat para peserta Upgrading Trainer di Hotel Ibis Surabaya (Foto: Fatimah/Ketik.co.idPotret semangat para peserta Upgrading Trainer di Hotel Ibis Surabaya (Foto: Fatimah/Ketik.co.id

Yudhi Eko Prasetyo, trainer SMAN 1 Kalidawir mengatakan sistem ini lahir atas permasalahan banyaknya sarana dan prasarana sekolah yang memerlukan pengawasan dari pihak sekolah.

“Tujuannya untuk mengamankan aset-aset sekolah sehingga tidak cepat rusak dan apa yang ada di sekolah lebih terlindungi dan terdeteksi, ” jelas Yudhi.

Dalam sistem ini nantinya akan memanfaatkan sensor sebagai pengontrol. Sensor-sensor ini rencananya akan dipasang di setiap gedung yang dapat diakses melalui smartphone.

Ada juga dari SMAN 1 Pandemawu, Pamekasan yang meluncurkan Sistem Irigasi Pembuatan Garam Cerdas. Sistem ini menawarkan solusi efisien dan optimal dalam pembuatan garam.

“Aplikasi ini bertujuan agar masyarakat sekitar SMAN 1 Pandemawu bisa merasakan dan memanfaatkan sistem yang kami buat agar pembuatan garam lebih efisien,” terang Asyari Rasyid, Trainer SMAN 1 Pandemawu.

Berbagai inovasi lain di bidang digital dipresentasikan dalam forum ini. Seperti SMAN 1 Karas yang meluncurkan jasa layanan digital marketing bernama ICONIC, SMA Progresif Bumi Shalawat dengan SMASIF aplikasi mobilenya, SMAN 1 Rejotangan dengan perpustakaan digitalnya, PKBM Anak Panah dengan Kantin Online Anak Panah, dan lain-lain.

Sebelumnya, para pengajar ini sudah dibekali selama 3 hari mulai Selasa (2/7/2024) hingga Kamis (4/7/2024) di Upgrading Trainer Digital Skills program SMA Double Track tentang skill digital, seperti pembuatan video, penggunaan tools, pembuatan website oleh mentor ahli.

Dengan harapan, para pengajar ini nantinya mampu membekali peserta didik di sekolah masing-masing kemampuan digital mumpuni yang bisa mencetak siswa-siswi kompeten di bidang teknologi dan digital.

Saat ini program Digital Skills SMA Double Track yang digagas Dinas Pendidikan Jawa Timur bekerjasama dengan ITS dan Unicef memiliki sekitar 2.700 peserta didik yang terbagi dalam 90 rombongan belajar dengan total kurang lebih 90 sekolah se-Jawa Timur. (*)

Tombol Google News

Tags:

Program Digital Skills SMA Double Track ITS UNICEF inovasi produk digital