KETIK, JAKARTA – Pada pelantikan anggota DPR/DPD/MPR pada Selasa, 1 Oktober 2024 kemarin, banyak momen unik dan menarik yang tidak boleh dilewatkan. Salah satunya aksi yang dilakukan Jamaludin Malik, anggota DPR dari Partai Golkar menjelang pelantikan.
Anggota DPR terpilih dari daerah pemilihan (dapil) meliputi Kabupaten Demak, Jepara dan Kudus ini mengenakan kostum ultraman ke gedung DPR menjelang dilantik sebagai anggota DPR 2024-2029.
Jamaludin pun menjadi sorotan orang-orang yang hadir di Senayan menjelang pelantikan karena memakai kostum ultraman. Mata topeng Ultraman yang dipakainya pun menyala.
Penampilan Jamaludin itu menarik perhatian karena berbeda dari kebanyakan para anggota DPR dan DPD yang akan dilantik.
Sebagian besar anggota Dewan mengenakan setelan jas atau pakaian adat daerah masing-masing menjelang pelantikan.
Jamaludin bergegas menuju Gedung Nusantara atau Gedung Kura-Kura tempat menuju lokasi pelantikan. Namun, kehadirannya ditolak petugas pengamanan, meskipun dia mengaku sebagai anggota DPR terpilih yang akan dilantik.
Karena ditolak, Jamaludin kemudian berganti pakaian mengenakan jas karena tidak boleh ikut pelantikan menggunakan kostum ultraman.
Akhirnya, kostum tersebut, diserahkan kepada stafnya dan menggantikan dirinya mengenakan kostum ultraman.
"Saya sendiri pakai kostum ultraman. Tapi, karena tidak dibolehkan, saya mendelegasikan kepada salah satu timses saya untuk menggantikan saya," kata Jamaludin di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024.
Jamaludin Malik, anggota DPR terpilih dari Partai Golkar berganti setelan jas usai ditolak menggunakan kostum Ultraman saat menghadiri acara pelantikan anggota DPR periode 2024-2029 (Foto: Surya Irawan/Ketik.co.id)
Jamaludin kemudian menjelaskan alasannya memilih kostum ultraman untuk dikenakan, bukan jas saat pelantikan, karena hal itu menjadi janji dia selama masa kampanye.
Menurutnya, memakai kostum ultraman merupakan cara yang murah agar bisa dikenal publik ketika kampanye Pileg 2024, termasuk saat pelantikan sebagai anggota DPR apabila terpilih.
"Karena itu saya mencari cara yang murah, supaya nama saya gampang viral dan gampang terkenal, maka dari itu semua baliho saya gambarnya adalah gambar ultraman," sebutnya.
Dia menyebut Ultraman merupakan simbol pahlawan. Jamaludin mengumpamakan Ultraman sudah tidak membasmi monster, tapi mengayomi masyarakat.
"Tapi kita rindu dengan sosok ultraman yang sudah kehabisan monster. Jadi episodenya selesai. Jadi karena itu ultraman-nya gabut, terus nyaleg. Supaya dia dari memberantas monster, menjadi mengayomi masyarakat. Jadi ke situ arahnya," ujarnya.
Jamaludin menggunakan kostum tokoh fiksi ultraman itu, menjadi diksi atau simbol bahwa kehadiran akan membasmi berbagai kejahatan seperti yang dilakukan ultraman.
"Saya akan membasmi kejahatan seperti Ultraman. Karena Ultraman itu ya membasmi kejahatan. Ini ciri khas saya dari dulu," ujarnya.
Oleh sebab, Jamaludin enggan menanggalkan ciri khasnya, meski terkadang rela apabila diminta untuk melepaskan kostum ultraman seperti ketika hendak pelantikan sebagai anggota DPR.(*)