Tolak Damai, Ibunda Santri Korban Penganiayaan di Kediri Bantah Anaknya Tak Mau Salat

Jurnalis: Isa Anshori
Editor: Muhammad Faizin

4 Maret 2024 12:21 4 Mar 2024 12:21

Thumbnail Tolak Damai, Ibunda Santri Korban Penganiayaan di Kediri Bantah Anaknya Tak Mau Salat Watermark Ketik
Keluarga korban Bintang Balqis Maulana, santri asal Banyuwangi, saat mendatangi Mapolres Kediri Kota, Senin (4/3/2024). (Foto : Isa/Ketik.co.id).

KETIK, KEDIRI – Orang tua Bintang Balqis Maulana, santri asal Banyuwangi yang menjadi korban penganiayaan hingga meninggal di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri membantah jika remaja 14 tahun itu sulit diajak salat berjamaah. Hal itu merespon adanya informasi dari pihak kuasa hukum tersangka tentang motif penganiayaan hingga korban meninggal dunia akibat kesal susah dinasihati. 

"Saya melihat kemarin salah satu tim pengacara tersangka bilang kalau kejadian ini akibat kesalahan karena masalah salat intinya. Saya sebagai orang tua tahu, anak saya kalau disuruh salat itu pasti nurut, jadi tidak usah sampai dipukul atau dibunuh," kata Suyanti, ibunda Bintang, santri asal Banyuwangi yang menjadi korban penganiayaan, saat datang ke Kediri, Senin (4/2/2024).

 

Keluarga Korban Tolak Damai

Suyanti menegaskan, jika pihaknya dalam perkara ini menolak ajakan damai dengan para tersangka. Sebelumnya sempat diajukan upaya perdamaian melalui Restoratif Justice (RJ) atau penyelesaian keadilan restoratif karena para pelaku penganiayaan yang masih di bawah umur. 

Untuk itu, kedatangan ibunda Balqis bersama sang suami di Markas Polres Kediri Kota untuk melakukan pelaporan.

"Saya tidak akan berdamai dengan alasan kasihan," tegasnya. 

Dalam pelaporan tersebut itu pula, Suyanti menginginkan, agar perkara yang menimpa anaknya tersebut dapat diungkap seterang-terangnya oleh jajaran Polres Kediri Kota. Termasuk agar para tersangka dapat dihukum seberat-beratnya, atau setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukan kepada sang anak. 

"Kalau saya ya harus dihukum seberat-beratnya," ungkapnya. 

Sebelumnya, Bintang Balqis Maulana, santri di PPTQ Al-Hanifiyyah Kediri tewas diduga akibat penganiayaan. Pihak keluarga melaporkan kasus kematian tak wajar korban ke Polsek Glenmore Polresta Banyuwangi.

Usai kejadian, Polres Kediri Kota mengamankan empat orang tersangka. Keempat pelaku adalah teman dan senior mondok korban, masing-masing berinisial NN (18) siswa kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) siswa kelas 12 warga Kabupaten Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, Bali, dan AK (17) warga Surabaya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

santri asal Banyuwangi penganiayaan santri Kediri pondok Kediri Polres Kediri Kota Santri korban penganiayaan Bintang Balqis Maulana