Tim PKM Prodi Sejarah Unesa Gelar Workshop Pengembangan Modul Ajar Berbasis ESD Bagi Guru SMA di Surabaya

Jurnalis: Samsul HM
Editor: Mustopa

26 September 2023 16:19 26 Sep 2023 16:19

Thumbnail Tim PKM Prodi Sejarah Unesa Gelar Workshop Pengembangan Modul Ajar Berbasis ESD Bagi Guru SMA di Surabaya Watermark Ketik
Prof. Drs. Nasution, M.Hum, M.Ed, Ph.D saat memaparkan materinya secara daring (Foto: Dok Pribadi)

KETIK, SURABAYA – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar workshop bertajuk 'Pelatihan Mengembangkan Modul Ajar Hybrid Berbasis ESD (Education for Sustainable Development) bagi Guru-guru Sejarah SMA di Surabaya' pada Selasa (26/9/2023) malam. 

Kegiatan dilaksanakan secara tim kerja yang terdiri dari Prof. Drs. Nasution, M.Hum, M.Ed, Ph.D, Septina Alrianingrum, SS, M.Pd, Rojil Nugroho Adji, S.Hum, MA dan Eko Satriya Hermawan, S.Hum, MA.

Workshop ini mencoba menegaskan pentingnya pengembangan modul ajar hybrid pada guru-guru MGMP Sejarah Kota Surabaya sebagai mitra PKM Prodi Pendidikan Sejarah Unesa. 

Lokakarya dipandu oleh Rojil Nugroho Adji, S.Hum, MA. Sementara yang bertindak sebagai pemateri adalah Prof. Drs. Nasution, M.Hum, M.Ed, Ph.D dan Septina Alrianingrum, SS., M.Pd yang memaparkan materinya secara bergantian sejak pukul 18.45 hingga 21.00 WIB.

Prof. Drs. Nasution, M.Hum, M.Ed, Ph.D dengan materi 'Posisi ESD (Education for Sustainable Development) dalam pembelajaran' menjelaskan praktik langsung pentingnya mengajak peserta didik dan guru mendesain pembelajarannya dengan menggunakan teknik lesson plan ESD di Jepang. 

Teknik ini dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran pentingnya pembelajaran berkelanjutan bagi pembentukan konsep dasar, keterampilan dasar dan kemampuan berpikir kritis bagi peserta didik. 

Foto Septina Alrianingrum, SS., M.Pd memparkan materi Implementasi Modul ajar hybrid berbasis ESD pada pelajaran sejarah (Foto: Dok. Pribadi)Septina Alrianingrum, SS., M.Pd memparkan materi Implementasi Modul ajar hybrid berbasis ESD pada pelajaran sejarah (Foto: Dok. Pribadi)

Sementara Septina Alrianingrum, SS., M.Pd dengan materi “Implementasi modul ajar hybrid berbasis ESD pada pelajaran sejarah” menjelaskan konsep modul ajar hybrid berbasis ESD dan bagaimana mengajarkannya dalam mata pelajaran sejarah.

Pada paparan ini dijelaskan bagaimana mata pelajaran sejarah dapat terintegrasi dalam beberapa bidang ilmu sebagai bagian dari proses pendekatan multidimensional. Dalam proses pembelajaran sejarah, menjadi penting peserta didik memahami proses dinamika sejarahnya.

Ketua Tim PKM Prodi Sejarah Unesa, Prof Nasution mengatakan, target kegiatan ini adalah untuk mendorong guru-guru Sejarah di Surabaya agar mampu merancang pembelajaran berbasis ESD. Sehingga bisa mengintegrasikan sejarah di masa lampau, dengan masa kini dan masa mendatang.

"Biasanya pembelajaran Sejarah itu hanya masa lampau saja. Tetapi untuk ESD ini, guru harus mengaitkan masa kini, masa lampau dan masa yang akan datang," ungkap Prof Nasution kepada media online nasional Ketik.co.id, Selasa (26/9/2023).

Workshop ini juga untuk memberikan kelonggaran atau kebebasan para guru dalam mengembangkan diri pada peningkatan kualitas pembelajaran sejarah. Tentunya dengan membuat modul ajar hybrid berbasis ESD.

Adapun workshop yang digelar melalui aplikasi zoom ini diikuti oleh 34 guru mata pelajaran Sejarah tingkat SMA di Surabaya. Selain secara daring, kegiatan ini juga dilakukan secara tatap muka atau luring.(*)

Tombol Google News

Tags:

PKM Unesa Prodi Sejarah Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Surabaya