Terus Jadi Perbincangan, Ini Pandangan Pakar Geologi ITS Terkait Potensi Gempa Megathrust

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

21 Agustus 2024 06:02 21 Agt 2024 06:02

Thumbnail Terus Jadi Perbincangan, Ini Pandangan Pakar Geologi ITS Terkait Potensi Gempa Megathrust Watermark Ketik
Pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Dr Ir Amien Widodo MSi. (Foto: Humas ITS)

KETIK, SURABAYA – Posisi geografis Indonesia yang berada d iantara beberapa lempeng tektonik membuatnya rentan akan bencana alam.

Salah satu yang paling sering terjadi adalah gempa bumi. Belakangan ini berdasarkan data BMKG, disampaikan jika wilayah Indonesia berpotensi terjadi gempa besar Megathrust.

Menyikapi hal tersebut, pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Dr Ir Amien Widodo MSi menjelaskan bahwa Megathrust adalah gempa yang dipicu oleh tumbukan lempeng dengan kedalaman antara 0-70 kilometer (km).

“Terjadinya gempa Megathrust karena adanya hambatan antar bidang lempeng, sedangkan lempeng terus bergerak,” jelas Amien.

Lebih lanjut, seperti yang disebutkan sebelumnya wilayah Indonesia memang berada di antara lempeng tektonik seperti Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Samudra Hindia.

Lempek-lempeng tersebut akan selalu bergerak dan mengakibatkan terjadinya akumulasi energi yang siap dikeluarkan kapanpun. Akumulasi energi inilah yang nantinya akan menyebabkan terjadinya gempa.

"Lempeng-lempeng itu akan terus bergerak dan menghunjam ke permukaan bumi sejak jutaan tahun lalu. Sehingga akan terkumpul akumulasi energi yang bisa mengakibatkan gempa," tambahnya.

Dosen Departemen Teknik Geofisika itu menuturkan bahwa pergerakan lempeng tektonik akan terus berlangsung dengan kecepatan tertentu antara dua hingga sepuluh sentimeter per tahun.

Hal itu dapat mengakibatkan tumbukan Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia.

“Tumbukan kedua lempeng itu berpotensi menghasilkan gempa Megathrust,” ungkapnya.

Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS ini mengungkap jika efek dari gempa Megathrust dapat mempengaruhi beberapa wilayah di Indonesia.

Itu khususnya wilayah selatan pulau Jawa, Bali Nusa Tenggara, selain itu juga wilayah barat Pulau Sumatera.

"Lempeng tektonik terus bergerak sehingga gempa megathrust akan terus berulang di daerah tersebut,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

ITS Pakar Geologi gempa megathrust Lempeng tektonik mitigasi bencana BMKG Amien Widodo