KETIK, SURABAYA – Menjelang pemilu 2024 yang dilaksanakan pada Februari 2024, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerukan kepada para ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk bersikap netral. Bahkan Khofifah menyarankan agar para instansi OPD Pemprov Jatim untuk memberikan anjuran tertulis.
"Menjelang pemilu 2024 nanti rasanya perlu diberikan anjuran secara tertulis bagi para ASN agar bersikap netral, demi menjaga kondusifitas lingkungan," jelasnya kepada Ketik.co.id, Kamis (2/11/2023).
Khofifah menambahkan dalam menyambut pesta demokrasi tersebut sangat penting untuk mengedepankan kebersamaan dan keguyuban di semua lini. Agar pemilu 2024 dapat berjalan sesuai dengan yang di inginkan yakni aman dan tertib.
"Pemilu yang diselenggarakan di Jatim ini harus saling memberikan penghormatan atas keberbedaan pilihan," tambahnya.
Lebih lanjut, Ketua PP Muslimat NU tersebut menuturkan perbedaan pilihan adalah hal biasa dalam pesta demokrasi. Jangan sampai perbedaan tersebut memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang telah terjalin baik.
"Perbedaan pilihan tidak boleh mengurangi derajat persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai bangsa Indonesia," pungkasnya.
Menurut data BPS dan hasil sensus penduduk tahun 2020, total penduduk Jatim mencapai 40,67 juta jiwa. Pada Pemilu 2024, jumlah pemilih tetap di Jawa Timur tercatat sejumlah 31,402 juta pemilih. Dengan jumlah pemilih yang cukup besar perlu dilakukam langkah antisipasi dan pencegahan agar tidak terjadi gesekan yang dapat mengganggu keamanan lingkungan.
"Banyaknya jumlah pemilih ini perlu antisipasi agar tidak terjadi gangguan keamanan di Jatim. Karena jika Jatim sampai batuk maka efeknya akan sampai ke pusat," pungkasnya.(*)
