Situasi Memanas di Timur Tengah, Kemenlu Imbau WNI Tunda Kunjungan ke Iran dan Israel

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

15 April 2024 03:32 15 Apr 2024 03:32

Thumbnail Situasi Memanas di Timur Tengah, Kemenlu Imbau WNI Tunda Kunjungan ke Iran dan Israel Watermark Ketik
Kantor Kementerian Luar Negeri. (Foto: Sekretariat Kabinet)

KETIK, JAKARTA – Mengantisipasi memanasnya situasi di Timur Tengah setelah Iran meluncurkan rudalnya ke Israel, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menghimbau kepada seluruh WNI untuk menunda kunjungannya di kedua negara tersebut.

Akibat dari situasi keamanan yang memanas di Timur Tengah, beberapa negara di kawasan tersebut telah membatasi atau bahkan menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan komersial dan lainnya.

WNI yang memiliki rencana perjalanan melalui wilayah udara atau transit di bandara Timur Tengah kini diminta untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan jadwal penerbangan.

Sebelumnya, beberapa maskapai besar di wilayah Timur Tengah telah membatalkan jadwal penerbangan mereka menyusul serangan yang dilakukan Iran ke Israel sejak Sabtu (13/4/2024).

Serangan Iran ke Israel menyebabkan pembatalan penerbangan serupa dari Lebanon, Mesir, dan Kuwait, yang diumumkan setelah beberapa negara Arab menutup wilayah udara mereka. 

Kemenlu juga menghimbau para WNI untuk menghubungi update terbaru di maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait kemungkinan perubahan jadwal penerbangan.

Kemenlu dan perwakilan RI di Timur Tengah terus mengawasi perkembangan situasi yang terjadi pasca-serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damascus, serta serangan balasan yang dilakukan oleh Iran ke Israel.

WNI di Iran, Israel dan wilayah yang dekat dengan kedua negara diminta untuk bersiap menghadapi situasi darurat dan segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat atau menggunakan aplikasi bergerak Safe Travel Kemenlu.(*)

Tombol Google News

Tags:

internasional Perang Israel dan Iran WNI Timur Tengah Ketegangan Regional Kemenlu