Sepakat, Warga Perumahan Tompotika dan Sekolah Petra Akhirnya Berdamai

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

5 Agustus 2024 12:45 5 Agt 2024 12:45

Thumbnail Sepakat, Warga Perumahan Tompotika dan Sekolah Petra Akhirnya Berdamai Watermark Ketik
Pihak warga perumahan Tompotika dan Sekolah Petra akhirnya sepakat berdamai. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Perseteruan yang terjadi antara warga perumahan Tompotika dengan Sekolah Petra yang sempat ramai dan viral di berbagai media akhirnya berakhir dengan damai. Di moderatori oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi akhirnya kedua belah pihak sepakat mencapai kata damai.

Eri mengatakan agar tidak lagi terjadi kesalahpahaman, warga yang dalam hal ini diwakili oleh RW 04,RW 05 dan RW 07 tidak lagi menarik pungutan dari sekolah Petra. Namun sebagai gantinya pihak sekolah akan mengelola sendiri dana iuran untuk melakukan kegiatan CSR di sekitar perumahan.

"Teman-teman RW sampaikan, biar tidak ada fitnah, aku tidak mau menerima apapun. Petra juga luar biasa, meskipun tidak menerima apapun, mereka tetap menyelesaikan fasum-fasum yang menjadi tanggung jawabnya," jelas Eri kepada awak media, Senin (5/8/2024).

"Jadi yang dulu uangnya di titipkan ke RW, sekarang tidak dititipkan ke RW. Langsung dipegang Petra dan digunakan memperbaiki fasum," imbuhnya.

 

Foto Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat menggelar pertemuan dengan perwakilan warga dan sekolah Petra. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat menggelar pertemuan dengan perwakilan warga dan sekolah Petra. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

 

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membantu sekolah Petra untuk mengatasi kemacetan yang selama ini dikeluhkan oleh warga. Pihak sekolah juga akan mengerahkan bagian keamanannya untuk menjaga 8 pintu masuk yang ada di perumahan Tompotika.

"Nanti di 8 pintu (portal) ini akan ada sekuriti petra yang menjaga di sana untuk mengatur kemacetan. Kita akan bergerak bersama," tambahnya.

 

Klarifikasi Pihak RW

Sementara itu ditemui pada kesempatan yang sama, Lilik Aldjufri selaku ketua RW 04 Kelurahan Menur Pumpungan menjelaskan pihaknya ingin meluruskan berita yang selama ini beredar jika pihaknya tidak menerima iuran sebesar RP 140 juta.

"Jadi kami meluruskan uang Rp 140 juta itu salah yang benar itu Rp 128 juta uang itu bukan hanya dari Petra tetapi hasil patungan dari 3 RW dan juga Petra. Sehingg masing-masing membayar Rp 32 juta," tambahnya.

Lilik melanjutkan semoga dengan dihasilkannya kesepakatan ini tidak ada lagi fitnah dan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat. Pihaknya sejauh ini sudah merasa dirugikan dengan pemberitaan yang tidak sesuai dengan realita yang sebenarnya.

"Kami hanya mau yang terbaik. Kami mau kekeluargaan. Karena Petra nggak satu dua tahun ada di sini, tapi 40 tahun sudah berdampingan dengan kami,"paparnya.

Sedangkan Wadir Sarpras Sekolah Petra, Robertus Pranata mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang telah menjadi penengah dan menghasilkan solusi yang baik bagi kedua belah pihak. Pihaknya juga tidak akan lepas tangan terkait CSR untuk menjaga dan merawat fasum yang ada di Perumahan Tompotika.

"Kami juga akan melakukan CSR untuk pembenahan di lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Jika pun terjadi, kami juga berharap supaya bisa mengurainya lebih cepat," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Sekolah Petra Perumahan Tompotika Menur Pumpungan Perselisihan Iuran CSR Eri Cahyadi