RSSA Edukasi: Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Puasa ala drg Sukeksi

Editor: Naufal Ardiansyah

6 April 2023 07:49 6 Apr 2023 07:49

Thumbnail RSSA Edukasi: Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Puasa ala drg Sukeksi Watermark Ketik
Oleh: Drg Sukeksi Dyah Intanningrum Sp KG*

Apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak saat puasa? Yuk, simak penjelasan dari anggota KSM Spesialis Kedokteran Gigi Anak RSUD Dr Saiful Anwar Malang (RSSA Malang) Drg Sukeksi Dyah Intanningrum Sp KG, berikut ini.

Bulan ramadan adalah bulan dimana segala aktivitas mulut berubah mengikuti pola waktu sahur dan berbuka. Pada orang dewasa, hal ini sudah biasa dilakukan karena merupakan ritual tahunan yang wajib bagi dewasa muslim.

Namun bagi anak-anak yang mencoba memulai belajar berpuasa, ini akan menjadi tantangan yang besar terutama bagi anak dan orang tua sebagai pendamping. Anak kuat menahan lapar dan dahaga selama periode waktu tertentu memanglah menjadi tujuan utama pembelajaran berpuasa pada anak-anak usia dini.

Namun perlu diingat bahwa tidak hanya sekedar anak kuat menahan haus dan lapar saja, tetapi juga menjaga kesehatan gigi dan mulut selama puasa pada anak-anak juga menjadi hal mutlak yang tidak boleh luput dari perhatian orang tua. 

Berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut kerap muncul selama si kecil berpuasa. Di antaranya adalah mulut terasa kering.

Mulut kering akan mengakibatkan kuman dalam rongga mulut semakin bertambah yang berakibat pada terjadinya bau mulut yang mengganggu atau bahkan bertambah banyaknya lubang gigi (karies gigi) yang disebabkan aliran saliva/air ludah yang menurun dan pola pembersihan rongga mulut yang menurun dan berubah selama puasa.  

Berikut adalah beberapa tips dalam menjaga Kesehatan rongga mulut pada anak selama berpuasa:

Konsumsi air putih yang cukup

Dengan mengonsumsi air minum yang cukup, maka risiko terjadinya mulut kering pada anak akan dapat dieliminir. Saran konsumsi air putih sebanyak 8 gelas dalam sehari masih menjadi panduan dalam pemenuhan kebutuhan akan cairan.

ola pemberian air putih yang disarankan adalah 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat malam (setelah tarawih), dan 2 gelas ketika sahur.

Pemenuhan kebutuhan sayur dan buah

Sayur menjadi makanan wajib yang dikonsumsi oleh orang yang berpuasa. Tidak terkecuali pada anak-anak. Pemenuhan nutrisi dari sayur dan buah akan sangat membantu anak-anak dalam menjaga kesehatannya selama berpuasa.

Konsumsi sayur yang mengandung banyak vitamin C akan berdampak pada pencegahan masalah gigi dan mulut. Vitamin C akan berperan dalam mencegah sariawan, gusi berdarah (gingivitis), dan infeksi lanjutan pada rongga mulut. Contoh sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin C adalah kangkung, ubi jalar, jeruk, paprika, beri.

Hindari makan makanan yang berbau menyengat

Bawang putih, jengkol, petai merupakan salah satu makanan yang disarankan tidak terlalu banyak dikonsumsi selama puasa. Makanan ini tetap menyebabkan bau mulut walaupun sudah dikonsumsi sekian waktu tertentu.

Sikat gigi

Sikat gigi merupakan ritual wajib yang dilakukan selama puasa. Namun terkadang orang tua khawatir jika menyikat gigi dapat membatalkan puasa. Apabila masih ragu dengan menyikat gigi berakibat pada tertelannya air kumur atau bahkan pasta gigi yang dipakai, maka kita dapat mengubah pola sikat gigi pada anak-anak.

  • Saat sahur anak-anak diminta untuk sikat gigi dengan tujuan membersihkan sisa-sisa makanan saat sahur.
  • Saat berbuka puasa, disarankan pada anak-anak untuk menggosok gigi. Menu berbuka puasa yang manis akan menyebabkan pH dalam rongga mulut menjadi asam. Dengan menyikat gigi pH asam bisa dikurangi sehingga berakibat pada proses terjadinya karies gigi bisa dicegah.
  • Sebelum tidur menjadi waktu penting untuk tindakan pencegahan terjadinya karies dan penyakit yang lain pada rongga mulut. Karena saat tidur aktivitas mulut menjadi tidak ada, maka harus dipastikan bahwa ketika tidur anak-anak tidak membawa unsur yang dapat menyebabkan penyakit mulut.

Pemakaian dental floss dan menyikat lidah

Dental floss dan menyikat lidah perlu dikenalkan kepada anak-anak. Bagaimana cara mengambil dan membersihkan sela-sela gigi dengan dental floss perlu dipahami oleh anak.

Gerakan naik turun dental floss pada sela-sela gigi bisa diajarkan kepada anak, agar gerakannya tidak sampai mengenai gingiva (gusi) yang akan mengakibatkan perlukaan pada gusi (gingiva).

Menyikat lidah dengan sikat lidah juga perlu diketahui oleh anak-anak. Dengan menyikat lidah dapat menurunkan perkembangbiakan bakteri penyebab bau mulut dan dapat mencegah terjadinya oral thrush, yakni penyakit mulut yang menyerang lidah oleh karena pertumbuhan jamur.

Penggunaan pasta gigi berfluoride

Untuk hasil yang maksimal maka fluoride dalam pasta gigi wajib digunakan. Namun perlu diingat bahwa penggunaan pasta gigi pada anak boleh diberikan ketika refleks berkumur anak sudah sempurna.

Biasanya pada awal usia 4 tahun, anak-anak sudah bisa memuntahkan dengan baik. Fluoride dalam pasta gigi yang tertelan setiap hari karena kegiatan sikat gigi tidak diperbolehkan.

Kuantitas pasta gigi juga perlu diperhatikan. Sebesar biji jagung adalah banyaknya pasta gigi yang bisa digunakan oleh anak-anak usia dini ketika menyikat gigi.

Demikian tips menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk anak-anak selama menjalankan ibadah puasa. Semoga dapat memberikan manfaat, sehingga kualitas hidup anak-anak bisa meningkat dengan concernnya orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak-anak.

Selamat berpuasa!

 

*) Drg. Sukeksi Dyah Intanningrum, Sp.KGADokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak, Instalasi Gigi dan Mulut, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis

***) Ketentuan pengiriman naskah opini:
Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id. Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
Panjang naskah maksimal 800 kata
Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
Hak muat redaksi

Tombol Google News

Tags:

RSSA Malang kesehatan gigi dan mulut puasa Drg. Sukeksi Dyah Intanningrum