Ritual ‘Kuluk-Kuluk’ untuk Memanggil Hujan di Area Tambang

Editor: Mustopa

24 Juni 2024 04:58 24 Jun 2024 04:58

Thumbnail Ritual ‘Kuluk-Kuluk’ untuk Memanggil Hujan di Area Tambang Watermark Ketik
Oleh: Andreansyah Ahmad*

Cuaca panas dan penuh debu adalah hal biasa di area tambang, terutama di area front loading dan hauling road. Musim kemarau yang berkepanjangan terkadang menjadi situasi yang tidak menyenangkan bagi sebagian besar pekerja, terutama dengan keberadaan debu tebal yang mengganggu jarak pandang saat melakukan hauling, bahkan debu tersebut dapat membahayakan pernapasan jika terhirup. Pada saat-saat seperti ini, para pekerja tambang melaksanakan ritual pemanggilan hujan.

Ritual pemanggilan hujan yang dilakukan oleh para pekerja tambang ini dikenal dengan sebutan "kuluk-kuluk", ritual ini berbeda dengan ritual pemanggilan hujan lainnya. Ketika mereka melihat langit mulai mendung, biasanya para pekerja tambang akan menatap langit dan berteriak "kuluk, kuluk, kuluk" berulang kali hingga hujan turun. Hal ini telah menjadi tradisi di tambang di seluruh Indonesia.

Dikutip dari Kompasiana, kuluk-kuluk merupakan bagian dari tradisi Suku Dayak Kalimantan saat hujan turun, ritual ini merupakan doa dan ungkapan kebahagiaan atas turunnya hujan, sebab bagi mereka hujan adalah anugerah dari sang pencipta. Mereka meyakini bahwa dengan meneriakkan "kuluk, kuluk, kuluk" hujan akan turun semakin lebat.

Bagi para pekerja tambang, hujan diharapkan turun. Ketika hujan turun dan jalan menjadi licin, sebagian besar aktivitas operasional di lapangan seperti hauling harus dihentikan karena berpotensi membahayakan para pekerja. Pada saat itulah para pekerja memiliki waktu yang cukup lama untuk beristirahat sambil menunggu hujan mereda.

Bagi yang pertama kali mendengar teriakan kuluk-kuluk mungkin akan merasa lucu, namun ini adalah sebuah ritual yang memiliki kemungkinan besar terjadi. Tidak hanya pekerja tambang asal Indonesia yang percaya pada ritual ini, tetapi juga pekerja tambang dari Tiongkok turut melaksanakan ritual tersebut.

Ritual kuluk-kuluk tidak selalu berhasil, karena hal ini juga tergantung pada kondisi alam. Terkadang hujan turun dengan lebatnya tanpa adanya teriakan kuluk-kuluk. Kepercayaan terhadap ritual ini merupakan hak masing-masing individu. Bagi yang penasaran, silakan mencoba sendiri. Semoga berhasil!

*) Andreansyah Ahmad adalah buruh Tambang Nikel Pulau Obi

**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis

***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id

****) Ketentuan pengiriman naskah opini:

  • Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id.
  • Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
  • Panjang naskah maksimal 800 kata
  • Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
  • Hak muat redaksi.(*)

Tombol Google News

Tags:

opini RItual Kuluk-Kuluk Andreansyah Ahmad Tambang