Resmikan Kamar Operasi MOT RSMM Jatim, Ini Harapan Gubernur Khofifah

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Mustopa

16 Januari 2024 15:45 16 Jan 2024 15:45

Thumbnail Resmikan Kamar Operasi MOT RSMM Jatim, Ini Harapan Gubernur Khofifah Watermark Ketik
Gubernur Khofifah saat meresmikan gedung baru dari RSMM Jatim, Selasa (16/1/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan gedung rawat jalan dan kamar operasi MOT ( modular operating theatre) serta meluncurkan aplikasi sigalon dan aplikasi desis dari Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jawa Timur.

RSMM Jawa Timur memiliki 32 tempat tidur yang bisa digunakan masyarakat dalam penanganan penyakit mata.

"Semoga dengan dibangunnya ruang rawat jalan ini bisa memberikan kenyamanan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat terlebih pasien yang mengalami gangguan kesehatan mata," ucap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (16/1/2024).

Menurut Khofifah, sebagai rumah sakit tipe B, RSMM Jatim seharusnya memiliki 40 bed atau tempat tidur.

"Namun karena saat ini rumah sakit ini hanya memikiki 32 bed atau kamar saja tapi kebanyakan pasien pasca operasi langsung menjalani rawat jalan," ucapnya.

Dengan adanya gedung dan aplikasi baru dari RSMM, Gubernur Khofifah berharap kesehatan mata masyarakat Jawa Timur akan lebih baik.

"Jadi kesehatan mata menjadi salah satu yang harus diperhatikan sehingga masyarakat Jatim akan terhindar dari penyakit mata," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.

Sementara itu, Direktur RSMM Jatim, dr Eka Basuki Rachmad mengaku sudah mengupayakan ruang operasi yang sesuai standar. Hanya saja, perlu dilakukan renovasi karena kondisi ruang operasi dan angka kuman pada tahun 2022 menunjukkan hasil pengukuran tidak standar.

"Karena itu, sebagai upaya untuk meningkatkan patient safety terutama pengendalian infeksi pasca operasi, RSMM Jawa Timur membangun Kamar Operasi MOT yang bekerja secara terintegrasi, bekerja lebih efektif dan efisien," katanya.

Tak hanya itu, RSMM Jatim juga menciptakan Aplikasi SiGalon (Sistem Elektronik Gangguan Penglihatan Low Vision) dan DESIS (Digital Eye Strain Information System) untuk memberdayakan masyarakat agar mampu melakukan self assessment permasalahan gangguan penglihatan.

"Aplikasi ini dibuat karena belum optimalnya deteksi dini pada kasus low vision dan juga deteksi dini gangguan penglihatan yang disebabkan lama berada di depan gawai, mekanisme rujukan penanganan low vision, serta peningkatan penemuan kasus low vision pada usia lebih dari 6 tahun," jelas Eka.

Untuk mendukung pelayanan kesehatan mata, tahun ini RSMM Jatim membuka poli penyakit dalam sebagai penunjang memberikan kenyamanan pasien dan pengunjung yang memerlukan konsultasi lebih lanjut.

"Beberapa poli subspesialis juga akan dibuka seperti sub spesialis neuro ophthalmology dan poli subspesialis dry eye. Ke depannya RSMM Jawa Timur berharap dapat menjadi rumah sakit rujukan subspesialis mata untuk seluruh Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur," tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

RSMM Jatim kesehatan mata Gubernur Jatim Gubernur Khofifah Khofifah Indar Parawansa Jawa timur Warga Jatim jatim