Boleh Kampanye di Kampus, Tiga Paslon Pilkada Kota Malang Siap Adu Gagasan

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

24 September 2024 14:00 24 Sep 2024 14:00

Thumbnail Boleh Kampanye di Kampus, Tiga Paslon Pilkada Kota Malang Siap Adu Gagasan Watermark Ketik
Ketiga calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang yang siap adu gagasan untuk kampanye di kampus. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Ketiga calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang diperkenankan untuk melakukan kampanye di dalam kampus. Pada pelaksanaannya, KPU Kota Malang telah memberikan batasan sesuai dengan Peraturan KPU yang berlaku.

Ketua KPU Kota Malang, Muhammad Toyib menjelaskan ketika melaksanakan kampanye di dalam kampus, setiap calon tidak boleh membawa atribut berbau kampanye. Mulai dari alat peraga kampanye (apk) dan lainnya dilarang dipasang di area kampus.

"Kalau di Pemilu Februari kemarin kan sudah diatur. Di PKPU juga sudah diatur, sama saja. Di perguruan tinggi diperbolehkan kampanye tapi tidak boleh membawa atribut baik itu APK maupun bahan kampanye. Mereka hanya bisa orasi ataupun sosialisasi," ujar Toyib, Selasa 24 September 2024.

Toyib menegaskan bahwa pihak kampus harus memberikan kesempatan yang sama kepada setiap calon untuk datang dan berkegiatan di dalam kampus. Hal ini untuk tetap menjaga netralitas kampus tanpa adanya upaya diskriminatif terhadap salah satu calon.

"Kalau lembaga pendidikan itu mengizinkan salah satu paslon, maka mereka juga harus mengizinkan seluruh paslon, tidak boleh tebang pilih. Di kampus itu bisa diikuti oleh semua pihak, dan tidak boleh melibatkan anak-anak," tegasnya.

Kendati demikian kegiatan kampanye para calon harus dengan persetujuan dari pengelola lembaga pendidikan yang dituju. Namun KPU Kota Malang masih belum melakukan sosialisasi terhadap lembaga pendidikan yang ada.

"Belum kami sosialisasikan ke kampus-kampus karena PKPU 13 tentang Kampanye juga baru turun. Termasuk juga koordinasi kedua dengan semua paslon juga belum kami lakukan," tambahnya.

Sementara itu ketiga calon Wali Kota Malang, baik itu Wahyu Hidayat, Heri Cahyono, hingga Moch Anton mengaku selalu siap untuk adu gagasan di lingkungan kampus maupun perguruan tinggi.

Salah satunya Heri Cahyono atau Sam HC yang menganggap kampanye di kampus berguna untuk membangun dialog antara calon kepala daerah dengan kaum intelektual.

"Kalau saya sepakat, biar kampus tidak menjadi menara gading, tapi menguji akan membawa kota ini seperti apa. Dialogis, tidak war wer bagi-bagi uang, tapi dialogis," ucapnya.

Begitu pula dengan Abah Anton, bahwa sebagai kota pendidikan, kesiapan visi misi para calon harus teruji dan fokus untuk perencanaan ke depan. "Kita terbuka terhadap masukan dari masyarakat dan mahasiswa. Kebersamaan ini tidak hanya dari masyarakat tapi juga mahasiswa. Ide-ide kreatif dari milineal itu cukup penting," terangnya.

Sedangkan, Wahyu Hidayat pun mengaku siap untuk memaparkan visi misinya di setiap elemen masyarakat. Hal tersebut untuk membuktikan komitmennya dalam membawa Kota Malang menjadi berkelas. "Kampanye di kampus kami siap. Kami siap di mana saja untuk menyampaikan visi misi kami," tuturnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kampanye di Kampus kampanye Pilkada 2024 Pilkada Kota Malang Kota Malang Adu Gagasan Kampus Kota Malang