Putin Menggila, Rusia Hujani Rudal ke Ukraina

Jurnalis: S. Widodo
Editor: Rudi

11 Februari 2023 01:00 11 Feb 2023 01:00

Thumbnail Putin Menggila, Rusia Hujani Rudal ke Ukraina Watermark Ketik
Salah satu peluncuran rudal di perang Rusia kontra Uraina. (Foto: AFP/Sam Yeh)

KETIK, JAKARTA – Negara Rusia dilaporkan kembali melakukan serangan besar-besaran ke Ukraina, Jumat (10/2/2023). Dalam pernyataan pagi waktu setempat, Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan musuh kembali menyerang kota-kota dan infrastruktur kritis.

Ini dilakukan di tengah "safari" Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke beberapa negara Eropa untuk meminta senjata jarak jauh. Bukan hanya rudal Rusia, rudal Iran juga ditembakkan.

"Tujuh drone kamikaze buatan Iran diluncurkan dari Laut Azov dan enam rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam," tulis angkatan bersenjata Ukraina dalam rilis resmi dilansir AFP.

"Angkatan udara mengatakan telah menembak jatuh lima drone dan lima rudal Kalibr," tambah mereka dikutip laman yang sama.

"Rusia juga melakukan serangan besar-besaran dengan 35 peluru kendali anti-pesawat yang menargetkan wilayah Kharkiv di timur dan wilayah Zaporizhzhia selatan," ucap angkatan bersenjata Ukraina lagi.

Secara khusus, di Kharkiv, gubernur setempat mengatakan fasilitas penting dan infrastruktur menjadi sasaran. Ini mengakibatkan kebakaran namun dengan cepat dipadamkan.

"Tidak ada yang terluka tetapi beberapa bagian kota mati listrik," ujarnya.

Hal sama juga terjadi di Zaporizhzhia. Kota seperti Kharkiv, juga kini tanpa listrik.

"Infrastruktur energi dan industri mengalami kerusakan di meninggalkan sebagian kota tanpa listrik," ujar pejabat setempat Anatoly Kurtev.

"17 serangan dicatat selama satu jam, jumlah terbesar sejak Rusia menginvasi hampir satu tahun lalu," tegasnya.

Dari data operator energi Ukraina, Ukrenergo, beberapa fasilitas bertegangan tinggi terkena dampak di wilayah timur, barat dan selatan Ukraina. Perusahaan juga membenarkan pemadaman listrik darurat telah diberlakukan. (*)

Tombol Google News

Tags:

perang ukraina Rusia rudal