Pertahankan Predikat Barometer Tebu Nasional, Disbun Jatim Ajak Petani Tebu Terus Inovasi

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Moana

18 Juli 2023 13:48 18 Jul 2023 13:48

Thumbnail Pertahankan Predikat Barometer Tebu Nasional, Disbun Jatim Ajak Petani Tebu Terus Inovasi Watermark Ketik
HM Arum Sabil Ketua Dewan Pembina APTRI saat memperlihatkan salah satu varietas tebu terbaik Jawa Timur yang menjadi barometer tebu nasional. (Foto: Instagram @arum.sabil)

KETIK, SURABAYA – Dinas Perkebunan (Disbun) Jatim mengajak petani tebu untuk terus berinovasi di tengah kemajuan teknologi.

Dengan tujuan agar dapat meningkatkan produktivitas dan menghasilkan tebu berkualitas premium.

Karena pada kemajuan teknologi saat ini, sangat dibutuhkan keterampilan adaptif petani. Selain itu, dengan berinovasi dipastikan dapat mengatasi permasalahan pupuk. 

Tebu sendiri merupakan salah satu potensi yang besar di Jatim. Maka dari itulah, Dinas Perkebunan Jatim mengajak para petani lebih berinovasi saat melakukan penanaman. Mulai dari penggunaan alat, pembuatan pupuk organik, dan lain sebagainya. 

Kepala Dinas Perkebunan Jatim Heru Suseno mengatakan, Disbun Jatim akan terus mendampingi petani tebu. 

"Kami memberikan bantuan sarana produksi pertanian, pelatihan, dan bimbingan teknis," ujar Heru, Selasa (18/7/2023). 

Inovasi Timbangan Tebu dari Disbun Jatim tersebut, diimplementasikan dengan kegiatan yang dilakukan berupa pemberian bantuan.

Antara lain Bongkar Ratoon, Rawat Ratoon, Perluasan Areal Tebu dan Kebun Keragaan Pengembangan Warung Tebu. 

Mengenai data petani tebu di Jatim tahun 2022, Disbun mencatat ada 713.287 orang per satuan KK, karena banyaknya petani tebu di Jatim meningkatkan produktivitas tebu. 

Bila dirinci, produksi tebu kabupaten/kota tertinggi di Jawa Timur tahun 2022 di posisi pertama ialah dihasilkan oleh Malang sebanyak 3.102.260 ton.

Kemudian Kabupaten Lumajang dengan hasil gula sebanyak 2.225.963 ton dan ketiga ialah Kabupaten Jombang sebanyak 1.217.931 ton. 

Dari tahun 2021 hingga 2022, produktivitas tebu naik hingga dapat mempertahankan predikat provinsi dengan produksi gula tertinggi nasional. 

Hal ini sesuai arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa . Khofifah mengatakan, peningkatan produksi ini diharapkan dapat menjadi modal bagi Indonesia mewujudkan swasembada gula, dan Jawa Timur sebagai barometer gula nasional.  

Menurutnya, jika berasal dari bibit yang baik, dan memiliki kualitas baik serta bongkar ratunnya terukur, maka tingkat rendemennya juga akan baik. 

"95 persen petani tebu di Jatim adalah petani rakyat. Petani rakyat bisa menjadi pengusaha di bidang bahan baku pergulaan," papar Gubernur Jatim baru-baru ini. 

Sebagai informasi, dengan adanya integrasi berbasis klaster, komitmen pabrik gula dalam menggiling tebu di wilayah klaster semakin meningkat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Dinas Perkebunan Jatim Disbun Jatim Tebu Gula produktivitas nasional Petani Tebu Kadisbun Jatim Heru Suseno Kepala Dinas Perkebunan Jatim Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa