Peringatan Hari Jadi ke-279 Pacitan, Ini Refleksi Penting dari Bupati Aji

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

19 Februari 2024 05:56 19 Feb 2024 05:56

Thumbnail Peringatan Hari Jadi ke-279 Pacitan, Ini Refleksi Penting dari Bupati Aji Watermark Ketik
Prosesi kirab hari jadi Pacitan ke-279 di Pendopo Pacitan, (19/2/2024). (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Resepsi puncak Hari Jadi ke-279 Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berlangsung dengan khidmat. Prosesi acara dan coraknya hampir tak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Namun terdapat beberapa pesan refleksi penting dan penekanan Pemerintah Kabupaten Pacitan ke depan oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bak nasihat seorang raja.

Pertama, Bupati yang akrab disapa Mas Aji mengingatkan, khususnya pada generasi muda tentang nilai sejarah Pacitan, terutama peran Raden Tumenggung Notopuro sebagai pemimpin pertama di Sukoharjo pada 19 Februari 1745.

Tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Jadi Pacitan melalui Keputusan Kepala Daerah Tingkat II Nomor 45 Tahun 1995.

"Peringatan hari jadi ini juga menjadi sarana untuk menyampaikan kebanggaan kepada generasi muda akan nilai sejarah di Pacitan. Sejarah mencatat, pada hari ini Raden Tumenggung Notopuro menjadi pemimpin pertama Pacitan di Desa Sukoharjo," tuturnya dalam sambutan acara kirab hari jadi Pacitan di Pendopo Kabupaten, Senin (19/2/2024).

Foto Prosesi penyerahan pusaka dalam proses kirab. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Prosesi penyerahan pusaka dalam proses kirab. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

Kedua, Mas Aji juga mengenang jasa para tokoh tradisi dan budaya. Lantaran peran pentingnya dalam menjaga dan melestarikan budaya di Pacitan.

"Seperti Bapak Sukarpan dari Desa Pelem Kecamatan Pringkuku, Bapak Sutiman dari Desa Tokawi Kecamatan Nawangan, dan Kimangun Sukimin dari Desa Gedampol Kecamatan Donorojo," tambahnya. 

Ketiga yang tak boleh luput, Aji menyebut, fokus utama pemerintah kabupaten Pacitan adalah perekonomian dan pariwisata. Salah satu upayanya yang telag terealisasi yakni, membebaskan tarif retribusi Pantai Pancer Door.

Hal itu ditujukan untuk mendukung ruang terbuka publik dan meningkatkan minat kunjungan wisatawan.

Lebih lanjut, menurutnya, peringatan ini bukan hanya momen syukuran, tetapi juga apresiasi kepada seluruh warga Pacitan yang telah berpartisipasi dalam proses demokrasi dengan damai, tentram, dan ayem.

Foto Tari-tarian mengiringi perjalanan tumenggung memasuki lokasi. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Tari-tarian mengiringi perjalanan tumenggung memasuki lokasi. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

"Semoga semangat kebersamaan dan gotong royong tetap terjaga, dan Pacitan semakin maju dan dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik," pungkas Aji menutup sambutannya.

Sebagaimana diketahui, hari jadi Pacitan ke-279 mengusung tema "Pacitan Mrabu Rahayu", dengan harapan daerah yang berjuluk Kota Seribu Satu Gua itu kian sejahtera dan berjaya.

Acara tersebut terpantau dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Pacitan, anggota Forkompinda, kepala dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, sekretaris daerah, seluruh perangkat daerah, pimpinan Sekolah Tinggi Universitas Sarti, Pimpinan Perbankan, Lurah se-Kabupaten Pacitan, Kepala Desa se-kabupaten, wisatawan mancanegara, tokoh masyarakat, para tamu undangan, serta warga setempat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hari Jadi Pacitan ke-279 Bupati Aji Bupati Pacitan