Percepat Penurunan Stunting, Bupati Bandung Siap Support Program Kerja IDI

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

29 Juli 2024 04:23 29 Jul 2024 04:23

Thumbnail Percepat Penurunan Stunting, Bupati Bandung Siap Support Program Kerja IDI Watermark Ketik
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat Peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-116 Tingkat Kab Bandung di RSUD Otto Iskandar Di Nata, Soreang, Minggu (28/7/24). (Foto: Iwa/Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bandung mencanangkan Gerakan Bersama Penurunan dan Pencegahan Stunting Berbasis Geospasial (Gempur Pesat), saat peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-116 Tingkat Kab Bandung di RSUD Otto Iskandar Di Nata, Soreang, Minggu (28/7/2024).

Gempur Pesat merupakan program Komitmen Pentahelix IDI Kab Bandung dalam rangka percepatan penurunan stunting. Pada kesempatan itu Bupati Bandung Dadang Supriatna turut menandatangani Komitmen Pentahelix Gempur Pesat.

Bupati Bandung mengapresiasi peranan IDI Kab Bandung dalam upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting di Kab Bandung yang saat ini mencapai 29,2 persen. Menurut pendataan balita melalui Aplikasi e-PPGBM by name by address, kata bupati, Dinas Kesehatan Kab Bandung menginformasikan angka stunting sudah menurun hingga 11 persen.

"Saya apresiasi kepada IDI Kabupaten Bandung yang telah mencanangkan program kerja, langkah dan rencananya yang sangat luar biasa dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung," ungkap bupati.

Pada kesempatan itu Bupati Dadang juga turut menyaksikan penandatanganan MoU antara IDI Kab Bandung Polresta Bandung dan Kodim 0624 Kab Bandung, tentang kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting di Kab Bandung. Penandatangan MoU antara IDI Kab Bandung dengan Polri dan TNI merupakan tindak lanjut dari arahan Kapolda Jawa Barat bersama Ketua IDI Jawa Barat.

Bupati yang akran disapa Kang DS ini juga mengapresiasi IDI yang sudah melakukan kolaborasi dengan TNI-Polri. Menurutnya, tanpa kolabrasi suatu persoalan tidak akan selesai.

"Saya jadi ingat waktu pandemi Covid-19 kami berkolaborasi dengan TNI-Polri. Saya sudah merasakan betapa hebatnya kolaborasi. Karena itu, yuk kita bersama-sama kurangi angka stunting di Kabupaten Bandung," seru Kang DS

Selain penandatanganan MoU dan pencanganan Gempur Pesat, kegiatan lain dalam rangka Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-116 Tingkat Kab Bandung antara lain Sepeda Santai Peduli Stunting yang diikuti 1.000 peserta. Ada juga Talkshow Peduli Stunting, Pemeriksaan Kesehatan Anak Stunting, Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik

Ketua IDI Kab Bandung dr Azis Asopari mengatakan pada peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-116 Tingkat Kab Bandung ini pihaknya memang mengambil tema Sinergi Kolaborasi untuk Negeri. Dengan tema ini, pihaknya melibatkan seluruh komponen yang ada di wilayah Kabupaten Bandung ini untuk berkolaborasi dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Azis mengatakan, selain mencanangkan Gerakan Bersama Penurunan dan Pencegahan Stunting Berbasis Geospasial (Gempur Pesat), IDI Kab Bandung juga sebelumnya sudah mencanangkan program Doa Penting atau Dokter Asuh Anak Pencegah Stunting.

"Alhamdulillah, Program Doa Penting ini sudah berjalan dan program ini menjadi role model yang dicontoh oleh para dokter di kabupaten/kota lainnya, dan IDI Kabupaten Bandung menjadi pelopor program Doa Penting ada waktu itu," ungkap Azis.

Azis berharap Gempur Pesat dan Doa Penting ini menjadi titik awal yang baik dan membawa keberkahan untuk IDI dalam membantu sesama.

Menurutnya, stunting merupakan suatu keadaan anak yang mengalami gizi kronik. Akibat gizi kronik, kata Azis, walaupun sekarang sudah lolos dari stunting-nya, namun dampak ke depannya lebih besar.

"Dia akan lebih rentan terhadap penyakit-penyakit yang lain. Misalkan hipertensi, diabetes melitus. Inilah yang akan menjadi fokus perhatian kita, maka kita harus lebih peduli terhadap stunting," kata Azis.

Bebas dari stunting menurutnya merupakan cita-cita-cita bersama, untuk mewujudkan Kabupaten Bandung yang lebih Bedas, dengan menurunkan angka stunting.

"Sehingga ke depan kita mendapatkan bonus demografi di mana kita mendapatkan anak-anak yang sehat dan terbebas dari stunting, yang akan menggantikan kita menjadi pemimpin-pemimpin yang akan datang," ucap Azis.(*)

 

Tombol Google News

Tags:

IDI idi kab bandung Dokter BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA Stunting