Pentingnya Soft Skill untuk Menunjang Persaingan di Dunia Kerja

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

2 Juli 2024 02:09 2 Jul 2024 02:09

Thumbnail Pentingnya Soft Skill untuk Menunjang Persaingan di Dunia Kerja Watermark Ketik
Johan Alvian Khosuma dan Amelia Jang saat memberikan pengetahuan terkait soft skill. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Di era moderen saat ini, banyak bermunculan beragam profesi baru yang sejalan dengan perkembangan teknologi yang kian pesat. Berbagai inovasi tersebut memunculkan banyak lapangan kerja baru yang semakin membuka peluang dalam dunia kerja.

Akan tetapi disamping itu, untuk bersaing di dunia kerja, tentunya kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Hal ini sangat penting karena kita harus bersaing dengan banyak pencari kerja diluar sana yang juga memiliki ketrampilan dan skill.

Johan Alvian Khosuma selaku Branding Consultant mengatakan saat ini banyak anak muda atau bahkan mahasiswa yang ingin cepat-cepat bekerja. Akan tetapi salah satu kesalahan yang paling banyak mereka lakukan adalah terlalu fokus pada hard skill dan melupakan soft skill.

"Saat ini banyak mahasiswa yang udah buru-buru pengen kerja, tapi mereka hanya mengandalkan hard skill. Padahal di dunia kerja soft skill juga sangat dibutuhkan," jelas Johan.

Salh satu soft skill yang harus dimiliki saat inj adalah keahlian membangun networking atau saat ini lebih populer dikenal sebagai relationship invesment. Dalam relationship invesment harus ada mutual collaboration yang saling menguntungkan di kedua belah pihak.

"Dalam relationship invesment ini harus ada mutual collaboration yang bisa kita tawarkan sebagai value kepada rekan kita," tambahnya.

"Dan value ini bisa kita dapatkan dengan memperbanyak soft skill kita. Value inilah yang nantinya bisa kita tawarkan sebagai benefit kepada rekan kita saat bekerja sama," imbuhnya.

Sementara itu, Amelia Jang yang merupakan Fashion Designer Lecturer & Content Creator menuturkan jika saat ini yang menjadi salah satu keresahannya adalah banyaknya generasi Z dan Alpha yang sudah kebelet ingin bekerja.

Walaupun bisa dibilang mereka memiliki hard skill yang mumpuni, akan tetapi belum tentu dengan soft skillnya. Salah satunya adalah pengendalian emosi. Dengan usia yang relatif muda belum tentu mental mereka mampu untuk menghadapi tekanan dan persaingan di dunia kerja.

"Mereka kerja mungkin bisa, tapi mentalnya bagaimana? Apalagi kalau kita bekerja di industri kreatif. Kita lembur, kita dihadapkan dengan klien yang berbeda beda," tuturnya.

"Oleh sebab itu untuk menghadapi itu semua diperlukan soft skill untuk menunjang hard skill mereka agar dapat bersaing di dunia kerja," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Dunia Kerja Soft skill Emosi Pendidikan Relasi