KETIK, PACITAN – Selama tujuh bulan terakhir, sejumlah perempuan dan anak di Pacitan tercatat menjadi korban kekerasan.
Kasus-kasus ini terungkap dari laporan yang diterima oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan PPPA) Pacitan.
Kepala Dinas PPKB dan PPPA Pacitan, Jayuk Susilaningtyas, menyampaikan bahwa dari Januari hingga Juli 2024, terdapat 9 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang telah ditangani.
Tahun ini, kasus pencabulan masih menjadi yang paling dominan dengan jumlah 3 laporan. Namun menurun signifikan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 10 kasus.
Selain itu, terdapat 2 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), 2 kasus persetubuhan, serta 2 kasus terkait kenakalan anak.
"Untuk orang dewasa, mayoritas kasusnya adalah KDRT, sedangkan untuk anak-anak meliputi pencabulan, persetubuhan, dan kenakalan," jelas Jayuk kepada Ketik.co.id, Kamis (22/8/2024).
Meskipun jumlah laporan kekerasan mendekati angka tahun lalu yang mencapai 15 kasus, Jayuk menerawang hal ini sebagai indikasi positif.
Menurutnya, peningkatan kesadaran hukum masyarakat untuk berani melapor tindak kekerasan di lingkungan sekitar menjadi salah satu faktor penting.
"Harapan kami, angka kekerasan menurun. Namun, meningkatnya jumlah laporan juga positif karena memungkinkan korban segera mendapatkan pendampingan yang diperlukan. Yang berbahaya adalah jika ada kasus tetapi tidak dilaporkan, maka tidak bisa ditangani," tandasnya. (*)
