Pemkab Bantah LPG 3 Kg Langka di Probolinggo

Jurnalis: Tunjung Mulyono
Editor: Mustopa

28 Juli 2023 08:16 28 Jul 2023 08:16

Thumbnail Pemkab Bantah LPG 3 Kg Langka di Probolinggo Watermark Ketik
Asisten II Pemkab Probolinggo, Hasyim Asy'ari saat melakukan monitoring ke salah satu agen gas LPG di wilayah Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo pada Jum'at (27/07/2023). FOTO : ISTIMEWA/Ketik.co.id

KETIK, PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo membantah adanya isu kelangkaan LPG 3 kg di wilayahnya. Pemkab mengklaim pasokan LPG 3 kg dari tingkat distributor ke seluruh agen di wilayahnya berjalan lancar. 


Pemkab Probolinggo menduga isu kelangkaan itu berkembang karena terjadinya panic buying di kalangan masyarakat. Banyak yang memborong LPG 3 kg hingga menyebabkan kosongnya stok di pangkalan.

Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Probolinggo Jurianto mengatakan bahwa pasokan LPG 3 kg dari Pertamina ke agen distributor masih tetap berjalan dengan normal. Jumlahnya pun tidak dikurangi.

“Saya tidak tahu kok tiba-tiba terjadi kelangkaan LPG 3 kg ini. Bahkan hal ini telah menjadi isu yang melanda hampir semua daerah di Jawa timur. Padahal dari produksi dan penyaluran dari Pertamina tidak ada pengurangan," ungkapnya, Jumat (27/07/2023).

Jurianto mengakui stok di beberapa pangkalan mengalami kekosongan akibat diserbu masyarakat. Akan tetapi, ketersediaan di tingkat SPBE dinilai tidak ada masalah.

”Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina agar segera mengisi pangkalan-pangkalan yang kosong itu dengan stok LPG yang baru. Insyaallah isu kelangkaan akan segera teratasi,” jelasnya.

Apabila masyarakat masih mendapati terjadinya kekosongan LPG 3 kg atau bahkan harganya tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 16 ribu, Jurianto mengimbau agar segera membelinya langsung ke pangkalan atau agen.

“Sepanjang pangkalan itu tidak menyampaikan kekosongan stoknya ke agen. Maka masalah kelangkaan itu akan terjadi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jurianto menduga kelangkaan terjadi karena andil dari pemilik hotel, restoran, dan cafe yang juga membeli LPG 3 kg. Padahal mereka tak semestinya menggunakan LPG bersubsidi yang hanya diperuntukkan untuk masyarakat miskin.

”Kami akan cek soal ini, kalau benar ada praktik itu. Maka akan kami tindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Karena jelas LPG 3 Kg itu bukan untuk mereka kalangan pengusaha, melainkan untuk masyarakat miskin sesuai dengan tulisan yang ada di tabung gas,” tandasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

gas lpg 3 kilogram subsidi probolinggo Langka