Pemkab Bandung Salurkan Hibah Rp12,7 Miliar untuk 120 MI

Editor: Akhmad Sugriwa

24 Mei 2023 08:35 24 Mei 2023 08:35

Thumbnail Pemkab Bandung Salurkan Hibah Rp12,7 Miliar untuk 120 MI Watermark Ketik
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan Desa Tegalluar Kec Bojongsoang Kab Bandung, Rabu (24/5/23).(Foto: Prokopim)

KETIK, BANDUNG – Sebanyak 120 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Bandung mendapatkan hibah sebesar Rp 12,7 miliar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, yang disalurkan melalui Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung. 

Sedangkan sisanya, 120 MI dari total 240 MI yang menjadi sasaran pemberian bantuan hibah itu akan diprogramkan pada tahun depan. 

Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna menjelaskan, tujuan dari pemberian hibah itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bandung. Pemberian bantuan  hibah untuk 120 MI di Kabupaten Bandung itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan Desa Tegalluar.

"Dari Rp 12,7 miliar itu, sebesar Rp 7,5 miliar untuk MI dan Rp 5,2 miliar untuk PAI (Pendidikan Agama Islam). Hibah ini dari Pemkab Bandung, namun disalurkan melalui Kemenag Kabupaten Bandung," kata bupati saat peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Rabu (24/5/23).

Bupati Dadang Supriatna mengatakan pemberian bantuan hibah itu di antaranya untuk pembangunan ruang kelas baru. Di antaranya, dilaksanakan di MI Al Misbah Sapan, sebanyak enam lokal ruang kelas baru yang dibangun di lingkungan pendidikan tersebut.

"MI ini memang tanggungjawab Kemenag, tapi boleh secara internal, pemerintah daerah menghibahkan untuk anggaran sekolah (MI/PAI) karena diatur oleh Perundang-undangan," jelas Dadang Supriatna.

Ia berharap dengan adanya bantuan hibah ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bandung. 

"Khususnya pada peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan ini, untuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan," katanya. 

Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa harapan lama sekolah 12,7 tahun di Kabupaten Bandung, sedangkan rata-rata lama sekolah saat ia baru dilantik jadi Bupati Bandung pada 26 April 2021 selama 8,8 tahun .

"Baru dua tahun menjabat Bupati Bandung, saat ini harapan lama sekolah meningkat jadi 9,07 tahun. Artinya, ada peningkatan dengan cara meningkatkan sarana prasarana pendidikan TK, SD, dan SMP, yang menjadi kewenangan Pemkab Bandung dalam pelayanan pendidikan dasar tersebut. Sedangkan SMA kewenangan Provinsi Jabar," jelas Dadang.

Foto Bupati Bandung Dadang Supriatna saat peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan Desa Tegalluar Kec Bojongsoang Kab Bandung, Rabu (24/5/23).(Foto: Prokopim)Bupati Bandung Dadang Supriatna saat peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan Desa Tegalluar Kec Bojongsoang Kab Bandung, Rabu (24/5/23).(Foto: Prokopim)

Bupati berharap dengan adanya pemberian hibah ini menjadikan keberkahan dalam kelangsungan pendidikan di Kabupaten Bandung. 

"Sarana pendidikan ini untuk kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu sekolah dan rata-rata lama sekolah," ujarnya.

Selain memberikan bantuan hibah, Dadang juga berusaha untuk memuliakan para ustadz/ulama melalui program guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun.

"Hikmah kita memuliakan ulama dan ustadz, sebagai guru ngaji, PAD Kabupaten Bandung meningkat dari Rp 960 miliar tahun 2021 menjadi Rp 1,237 triliun pada tahun 2022, dengan kenaikan 30 persen," tuturnya.

Menurutnya, sejumlah program hibah sarana pendidikan maupun program guru ngaji itu adalah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. "Program ini bersentuhan langsung dengan masyarakat," katanya. 

Sementara itu, Kepala Desa Tegalluar H. Galih Hendrawan mengatakan, bahwa peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan ini dilakukan pada lahan titi sara (titipan sarerea) dari masyarakat Desa Tegalluar yang dikelola oleh pemerintah desa.

"Karena lahan ini dimohon oleh masyarakat untuk pembangunan sarana pendidikan, akhirnya digunakan untuk pembangunan MI guna kepentingan masyarakat itu sendiri" kata Galih.

Menurutnya, pemanfaatan lahan titi sara ini sifatnya hak guna pakai. Dalam pemanfaatannya pun melalui pelaksanaan musdes (musyawarah desa).  Galih berharap peletakan batu pertama ruang kelas baru MI Al-Misbah ini jadi keberkahan. 

"Kami berharap kualitas pendidikan di MI Al Misbah bisa lebih maju. Kita berharap alat peraga memadai supaya bisa bersaing dengan sekolah lain.Kalau sudah bersaing warga bisa sekolah di tempat ini dan tidak akan sekolah ke sekolah lain," kata Galih. (*)
 

Tombol Google News

Tags:

BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA hibah PEMKAB BANDUNG