Pemerintah Jalankan Program Tanam 1 Juta Hektar, Siap Hasilkan Gabah Hingga 2,5 Juta Ton

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

14 Desember 2023 13:10 14 Des 2023 13:10

Thumbnail Pemerintah Jalankan Program Tanam 1 Juta Hektar, Siap Hasilkan Gabah Hingga 2,5 Juta Ton Watermark Ketik
Presiden Jokowi saat menyambangi warga Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pemerintah Pusat tengah menyiapkan program tanam 1 juta hektar untuk mencukupi kebutuhan beras di Indonesia. Melalui program tersebut diprediksi mampu memperoleh hasil panen hingga 2,5 juta ton dalam 2-3 bulan usai masa penanaman.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Presiden Joko Widodo sambang ke Gudang Bulog Baru (GBB) Gadang, Kota Malang. Arief telah mendapatkan imbauan untuk melakukan penyerapan hasil panen.

"Menteri Pertanian sudah menyiapkan program tanam 1 juta hektar. Artinya panen dalam 2-3 bulan ke depan akan menghasilkan panen di atas 2,5 juta ton. Perintahnya, saya sedang menyiapkan Bulog untuk melakukan serapan. Sehingga 3 bulan lagi harga di petani harus tetap baik, diserap dengan harga yang baik. Nanti untuk bantuan pangan harusnya menggunakan beras produksi dalam negeri," ujar Arief pada Kamis (14/12/2023).

Saat ini pemerintah tengah membangun ekosistem menuju swasembada pangan Indonesia. Meskipun harga beras cenderung tinggi dan berdampak pada inflasi nasional, namun Menteri Keuangan telah mengimbau supaya angka inflasi tidak melebihi pertumbuhan ekonomi. Kini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di angka sekitar 5 persen.

Tak hanya itu, pemerintah juga baru saja mengubah HET beras di tahun 2023 menjadi Rp 13.900. 

"HET itu sebenarnya baru diubah kemarin di 2023. Nanti kalau memang diperlukan lagi, seluruh stakeholder di bidang pangan biasanya akan kami undang. HET itu mulainya dari berapa biaya pokok produksi untuk satu kilo beras, nah itu relate dengan berapa produktifitas. Produktifitas kita rata-rata secara nasional adalah 5,25 ton per hektar. Kalau itu bisa dinaikkan berarti keuntungan di petani akan lebih tinggi," tambahnya.

Bapanas juga akan mencari formula tepat jika review ulang HET beras memang diperlukan. Namun, Presiden Jokowi telah menekankan bagaimanapun kondisinya, Bulog harus memiliki ketersediaan beras melebihi 1 juta ton. 

"Nanti kita akan dapatkan formula lagi kalau memang diperlukan untuk mereview HET. Sampai sekarang belum ada perubahan HET. Kita juga melihat bahwa beras dijaga baik, Pak Presiden menekankan bahwa apapun kondisinya Bulog harus punya stok beras di atas 1 juta ton. Jadi hari ini kita sampaikan pemerintah punya stok totalnya 1,4 juta ton di seluruh Indonesia," paparnya.

Perihal kenaikan harga beras ini, meskipun membawa keuntungan bagi petani, namun Presiden tidak mengharapkan masyarakat merasa kesulitan. 

"Pak Presiden menyampaikan, jangan hanya petani yang senang karena harga gabah di atas Rp 7.000. Tapi masyarakat luas juga harus dibantu, sehingga Menko PMK punya list sekitar 21,3 juta KK penerima manfaat yang ini memang harus kita berikan. Bahkan bulan depan akan bertambah menjadi 22 juta KK penerima manfaat," tambahnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Jokowi Kebutuhan Beras Bapanas Kota Malang HET beras