Pedagang Keluhkan Tumpukan Sampah Pasar Induk Among Tani Kota Batu

Jurnalis: Sholeh
Editor: Gumilang

5 Juni 2024 05:35 5 Jun 2024 05:35

Thumbnail Pedagang Keluhkan Tumpukan Sampah Pasar Induk Among Tani Kota Batu Watermark Ketik
Tumpukan sampah di Pasar Induk Among Tani Kota Batu. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)

KETIK, BATU – Pedagang Keluhkan Tumpukan Sampah Pasar Induk Among Tani yang menumpuk di sebelah selatan pasar. Sampah tersebut telah mengeluarkan bau yang menyengat. Sedangkan air lindinya telah meluber ke jalan. diperkirakan sampah yang menumpuk tersebut sudah lebih dari 5 ton.

Seperti yang dikeluhkan Umi Jamsari, pedagang pakaian di Zona 2 Pasar Induk Among yang berdekatan dengan tumpukan sampah. Menurutnya, sampah tersebut sudah hampir sebulan tidak diangkut. Sehingga bau menyengat dirasakan pedagang sekitar tumpukan sampah.

"Tidak hanya pedagang, pengunjung juga sering mengeluh karena bau sampah. Belum lagi lalat dari sampah yang mengerubungi dagangan kami," ujarnya, Rabu (5/6/2024).

Menurut Umi, Sebelumnya pedagang pernah diminta iuran sampah oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pasar induk. Namun, saat ini berhenti karena masih ada polemik diantara pedagang. Dalam iuran sampah tersebut, pedagang dikenakan iuran untuk golongan basah Rp1.500 dan kering Rp1.000. 

Foto Pedagang pakaian yang berdekatan dengan Tumpukan sampah di Pasar Induk Among Tani Kota Batu. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)Pedagang pakaian yang berdekatan dengan Tumpukan sampah di Pasar Induk Among Tani Kota Batu. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)

"Soal iuran sampah saya masih keberatan. Karena zona kering kan nyaris tidak ada sampah," jelasnya.

Ketua KSM Pasar Induk Among Tani Didin Darianto mengatakan pihaknya belum berani melaksanakan tugas pengelolaan sampah di TPS pasar karena masih ada polemik. Menurutnya ada beberapa oknum pedagang yang tidak menerima Keberadaan KSM Pasar Induk Among tani

"Kami dari KSM yang mana terbentuk dari hasil musyawarah dari perwakilan semua zonasi dan juga kepala dinas juga kepala Upt Pasar juga sudah dimandati dengan bekal aturan dan SK UPT/ Diskoperindag Kota Batu," jelasnya.

Didin berharap kepada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu atau UPT pasar untuk membuat surat sosialisasi lagi kepada pedagang. perihal keberadaan dan status juga fungsi tugas KSM Pasar Induk Among Tani.

Menurutnya, ketika pedagang sudah menerima sosialisasi tersebut, maka KSM pasti akan mau bergerak sesuai tugas dan fungsi sebagai KSM untuk pengelolaan sampah di Pasar Induk Among Tani 

"Sehingga sampah di pasar bisa teratasi bersih dan membuat pedagang dan pengunjung nyaman tidak terganggu dengan keberadaan pemandangan sampah yang menumpuk juga bau dari sampah tersebut," tegasnya. (*)

 

 

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu sampah Pasar induk Among Tani Kota Batu KSM Pasar