Panas Mendidih! Tiga Negara Tarik Mundur Kontingen Jambore Dunia di Korsel

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Moana

8 Agustus 2023 01:55 8 Agt 2023 01:55

Thumbnail Panas Mendidih! Tiga Negara Tarik Mundur Kontingen Jambore Dunia di Korsel Watermark Ketik
Para peserta Jambore meninggalkan lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia di Buan, Korea Selatan menjelang datangnya topan Khanun.(Dok.VOA)

KETIK, JAKARTA – Jambore Pramuka Dunia di Saemangeum, Korea Selatan banjir kecaman karena sejumlah permasalahan.

Antara lain diselenggarakan saat kondisi panas ekstrem dan cuaca buruk badai topan khanun sehingga banyak peserta jatuh sakit.  

Kontingen Inggris, Amerika, dan Singapura bahkan memilih untuk pindah ke lokasi alternatif di seluruh negeri, termasuk hotel di Ibu Kota Seoul.

Independent.co.uk mengabarkan, suhu ekstrem itu sebelumnya telah mendorong tiga kontingen nasional tersebut mundur. 

Meski begitu, penyelenggara Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan tetap bersikeras memutuskan untuk melanjutkan acara tersebut. 

Ketika upacara pembukaan dihadiri oleh presiden Yoon Suk Yeol bersama dengan Kepala Pramuka, Bear Grylls, suhu di sana bahkan mencapai 35°C pada Rabu lalu.

Pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan mendapat tekanan beberapa pihak agar dibatalkan sejak Sabtu kemarin. 

Ini karena kontingen dari Amerika Serikat dan Inggris memutuskan untuk pulang seminggu lebih cepat dari jadwal karena panas yang parah dan kondisi cuaca buruk.

Disebut, suhu telah naik hingga 34-35 derajat Celcius di Saemangeum, yang terletak di dekat kota Buan di garis pantai barat Korea Selatan. Di sinilah 39.000 peserta, terutama Pramuka berusia 14 hingga 18 tahun, telah berkemah sejak Jumat pekan kemarin. 

Selama dua minggu, acara lapangan atau outdoor telah dimulai pada Selasa sebelum pembuktian. Saat itu pihak berwenang mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi untuk suhu ekstrem untuk pertama kalinya dalam empat tahun.

Setidaknya 400 orang dirawat karena penyakit yang berhubungan dengan panas pada pertemuan tersebut.

Lebih dari 43.000 Pramuka muda dari 158 negara berpartisipasi dalam Jambore Pramuka Dunia yang diadakan di tanah yang direklamasi dari laut di barat daya kota Buan.

"Selama upacara pembukaan pada hari Rabu, sekitar 108 orang menderita penyakit yang berhubungan dengan panas dan kelelahan serta dibawa ke rumah sakit," kata pihak berwenang. 

Pada hari Kamis jumlah orang yang jatuh sakit karena suhu ekstrem meningkat menjadi 400 orang.

"Sebagian besar dari mereka mengalami gejala ringan, seperti sakit kepala, pusing dan mual dan semua kembali ke tempat perkemahan mereka," kata seorang pejabat Dinas Kebakaran Jeonbuk.

Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min mengumumkan bahwa dua lokasi alternatif saat ini sedang dipertimbangkan untuk konser K-pop, yang telah dijadwalkan ulang untuk dilakukan menjelang penutupan pertemuan Pramuka pada 12 Agustus nanti. 

Namun, area teduh yang tidak memadai, persediaan air yang minim, makanan dan fasilitas sanitasi yang tidak memadai, mendorong masyarakat umum, orang tua, dan Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia untuk bersama-sama menyarankan bahwa acara tersebut harus diselesaikan lebih cepat dari jadwal.

Namun, baik penyelenggara jambore maupun Pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa setelah berkonsultasi dengan Kontingen Pramuka yang berpartisipasi, mereka secara kolektif memutuskan untuk melanjutkan Jambore sesuai rencana.(*)

Tombol Google News

Tags:

Jambore Dunia Korea Selatan Pramuka Jambore Dunia Saemangeum Panas Ekstrem cuaca buruk Pramuka Indonesia