Pamerkan Jenis Kopi dari 5 Daerah di Festival Javeast Coffee

Jurnalis: Nata Yulian
Editor: Moch Khaesar

13 Agustus 2023 07:10 13 Agt 2023 07:10

Thumbnail Pamerkan Jenis Kopi dari 5 Daerah di Festival Javeast Coffee Watermark Ketik
Gubernur Jatim dukung adanya Festival Javeast Coffee di KUKM Expo 2023 di Grand City Surabaya, Minggu (13/8/2023). (Foto : Moch Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Pamerkan jenis kopi yang ada di 5 daerah di Jatim melalui gelaran Festival Javeast Coffee di KUKM Expo 2023 di Grand City Surabaya mulai 11 - 13 Agustus 2023. Lima daerah dimaksud adalah, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Jember.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambut baik adanya Festival Javeast Coffee dalam rangkaian KUKM Expo ke-10. Melalui kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendorong peningkatan daya saing industri kopi Jawa Timur baik di level nasional maupun internasional.

"Perlu diperhatikan bahwa sukses communal branding bergantung pada kemampuan inovasi dan upgrade skill dan skala produksi pengusaha UKM yang terlibat di dalamnya sehingga dapat menciptakan efisiensi kolektif dan daya saing kompetitif," ucap Khofifah, Minggu (13/8/2023).

Khofifah menilai sukses communal branding bergantung pada kemampuan inovasi dan upgrade skill dan skala produksi pengusaha UKM yang terlibat di dalamnya sehingga dapat menciptakan efisiensi kolektif dan daya saing kompetitif

"Dengan hadirnya banyak pihak yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan industri kopi di Jatim, diharapkan menjadi pilar kebangkitan brand Javeast yang kelak dapat sejajar dengan brand kopi dunia lainnya sehingga punya potensi tawar yang menguntingkan bagi koperasi dan petani," terang Khofifah.

Akhir Oktober 2022 lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melepas ekspor perdana 200 ton kopi senilai Rp 6,2 miliar dengan merek Javeast Coffe ke Mesir.

Kopi merek Javeast Coffe merupakan hasil communal branding petani kopi dari koperasi di 3 desa berneda. Yaitu Desa Sidomulyo,  Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam,  Kabupaten Jombang, serta Desa Kare,  Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah menjelaskan, communal branding merupakan program satu merek yang dimanfaatkan oleh banyak pelaku usaha.

Skema ini menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan manajemen produksi, manajemen konsumen, dan manajemen merk guna meningkatkan nilai tambah produk, sehingga dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing komoditas ekspor. 

"Communal branding solusi menjawab 4 K yang selama ini menjadi kendala koperasi dan UKM. Yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan," ujar Andromeda. 

Skema communal branding adalah terobosan baru dari Pemprov Jatim untuk menjawab masalah keberlangsunga produk ketika bersentuhan dengan pasar luar negeri. Dimana stok produk akan ditopang oleh lebih dari 1 pelaku usaha.

"Communal branding mendorong terwujudnya desa devisa dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis atau produk complementer, sehingga dapat saling memperkuat dan menguatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Jenis kopi Kopi coffee