Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Pertama, RSSA Siapkan Dokter Profesional

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

10 Agustus 2023 09:21 10 Agt 2023 09:21

Thumbnail Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Pertama, RSSA Siapkan Dokter Profesional Watermark Ketik
Konferensi pers persiapan operasi pemisahan kembar siam di RSSA (foto: Lutfia/ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) bakal menjalani operasi pemisahan bayi kembar siam pada Jumat (11/8/2023) besok. Operasi tersebut merupakan pertama kalinya dilakukan di Malang Raya.

Diketahui bahwa bayi kembar siam tersebut berjenis kelamin perempuan, anak dari Ibu S, pasien rujukan dari sebuah rumah sakit di Bangil, Pasuruan. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh RSSA, mulai dari SDM, fasilitas, hingga sarana dan prasarana untuk operasi pemisahan.

"Operasi kembar siam ini pertama kalinya ditangani di Malang Raya. Dokter-dokter berpengalaman yang merupakan konsultan di bidang masing-masing juga sudah kami siapkan. Meskipun pertama, tapi dokter yang terlibat sudah siap. Kami juga didampingi dari dokter RSUD dr. Soetomo yang telah berpengalaman," ujar Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Satrio Wibowo, Sp. A(K)., Msi., Med, pada Kamis (10/8/2023).

Kedua bayi tersebut lahir pada 15 September 2022 dan akan berusia 11 bulan pada 15 Agustus 2023 nanti. Kondisi siam tersebut diketahui saat sang ibu melakukan USG pada usia 6-7 bulan kehamilan. 

"Di dalam pemeriksaan kehamilan yang dilakukan USG pada usia 6-7 bulan mulai ditemukan kelainan tersebut, sehingga mulai dirujuk ke RSSA. Jadi karena deteksi awal diketahui saat di RSSA, kemudian dirujuk sampai dengan proses persalinan di sini," tambahnya.

Operasi pemisahan baru dapat dilakukan saat bayi berusia mencapai 11 bulan. Dijelaskan oleh Dokter Spesialis Anastesi, di umur 0-6 bulan organ bayi belum berfungsi optimal. Fungsi ginjal dan liver pada bayi membutuhkan penyesuaian sampai di usia enam bulan sejak berada dalam kandungan.

"Artinya, fungsi itu menjadi optimal di usia di atas enam bulan. Kemudian kita pilih operasi di usia 11 bulan tentu disesuaikan dengan perkembangannya juga. Jadi kondisi pasien optimalnya beberapa paket. Nanti kita cari titik yang optimal sehingga secara ilmu kalau melakukan tindakan pada usia tersebut, diharapkan hasilnya akan baik," jelasnya.

Kedua bayi tersebut mengalami dempet di bagian dada dan memiliki liver yang terpisah. Proses pemisahan tidak hanya dilakukan pada area kulit, namun juga di bagian tulang dada.

"Ada sebagian dari dinding tulang dada yang menempel. Jadi pemisahannya tidak hanya memisahkan kulit tapi memisahkan tulang dada yang menempel dan memisahkan hati," jelas dokter spesialis bedah anak, dr. Widanto, Sp.B., Sp. BA.

Widianto melanjutkan, tetap ada kemungkinan terjadi kelainan lain yang akan diketahui saat operasi berlangsung. Kendati demikian, ia berharap operasi tersebut dapat berjalan lancar.

"Besar harapan kami agar operasi nanti berjalan dengan lancar, sukses dan berhasil. Karena ini kasus yang pertama di Malang Raya. Secara teori harapannya bisa dikerjakan. Tetapi, ini adalah ikhtiar kita bersama. Kami berharap semua hasil yang terbaik tanpa ada komplikasi," sebutnya.

Setelah dilakukan tindakan operasi, bayi tersebut akan ditempatkan di ruang perawatan insentif. Pada saat itu, orang tua sang bayi hanya dapat menyaksikan dari jauh dan tidak diperkenankan untuk kontak langsung.

Sementara itu, Direktur RSSA, Dr. dr. M. Bachtiar Budianto, Sp. B(K) ONK, FINACS, FICS menyampaikan, operasi tersebut sangat istimewa bagi pihak RSSA. Bukan hanya dilakukan pertama kali di Malang Raya, namun RSSA turut memberikan fasilitas penunjang di luar BPJS.

"Ini operasi yang istimewa. Sebenarnya orangtua adalah peserta BPJS. Tapi memang ada kebutuhan penambahan sarana prasarana yang akan diupayakan dan di cover RSSA," sebutnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kembar Siam RSSA Kota Malang operasi pemisahan bayi