Mengenal Nurholis Majid, Wisudawan Doktor Terbaik UMM Asal Masalembu Madura

Jurnalis: Nata Yulian
Editor: Naufal Ardiansyah

30 Mei 2023 12:24 30 Mei 2023 12:24

Thumbnail Mengenal Nurholis Majid, Wisudawan Doktor Terbaik UMM Asal Masalembu Madura Watermark Ketik
Wisudawan terbaik Program Doktoral Pendidikan Agama Islam UMM. (Foto: Dok. Pribadi for Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Mengenyam pendidikan tinggi hingga meraih gelar doktor bukan hal mustahil bagi Ach Nurholis Majid. Meski lahir dan besar dari keluarga sederhana di Masalembu Sumenep, pulau terpencil di Madura, Nurholis membuktikan bahwa pendidikan bisa digapai dengan niat dan semangat tinggi.

Hebatnya lagi, pria lulusan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep ini berhasil tampil sebagai wisudawan terbaik Program Doktoral Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan IPK cumlaude, 3.98.

Dia mengungkapkan keberhasilan ini bisa dicapai karena dukungan dari banyak pihak. Ia mengaku tak bakal mampu tanpa dukungan keluarga, guru dan sahabat-sahabatnya. 

"Jika ini disebut keberhasilan, yang pertama kali patut diapresiasi adalah kedua orang tua saya, guru-guru, utamanya para dosen di UMM, para Kiai saya di PP. Al-Amien Prenduan yang sampai saat ini terus membimbing saya, istri, anak dan keluarga, serta kawan-kawan yang ikut mendukung proses studi saya," bebernya.

Ia tak menampik bahwa pencapaian studi doktoralnya memang seperti mimpi. Lahir dari keluarga sederhana di pulau terpencil yang kata dia hingga kini belum terjamah listrik secara penuh, tidak pernah terbayang dulu dirinya bisa belajar hingga kursi pendidikan tinggi.

"Dulu, di kampung saya, tidak ada Sekolah Menengah Atas, mungkin ujian sekaligus anugerah, sehingga saya bisa merantau ke luar pulau untuk belajar sungguh-sungguh. Tantangan saya sekarang adalah mempertanggungjawabkan gelar ini untuk lebih bermanfaat di masyarakat," jelas Nusholis dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/5/2023).

Foto Nurholis Majid saat wisuda Program Doktoral UMM.Nurholis Majid saat wisuda Program Doktoral UMM.

Selama 2 tahun 8 bulan, dosen muda di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan ini mengupas disertasi bertema "Konstruksi Identitas Sekolah Islam Terpadu".

Menurut putra pasangan Damanhuri-Jauhariah ini, tema tersebut diangkat karena saat ini masyarakat memandang lembaga pendidikan Islam secara monolitik.

"Hal ini menjadi lebih tidak apik ketika lembaga pendidikan Islam mendapat stigma negatif. Hal yang menggerogoti kondisi tersebut dimulai oleh krisis identitas lembaga pendidikan Islam," kata Nurholis.

Alumni TMI Al-Amien Prenduan tersebut mengeluarkan rekomendasi atau masukan agar masyarakat dapat memahami lembaga pendidikan Islam, khususnya sekolah Islam, secara komprehensif.

Tak hanya itu, pria 36 tahun itu menilai sekolah-sekolah Islam seyogyanya mulai membaca, mengevaluasi, membentuk dan mengembangkan identitas dirinya.

Dalam disertasi, temuan yang muncul menjabarkan integritas jiwa pendidik (ruhul mudarris), sebuah lembaga pendidikan perlu untuk menanamkan jiwa pendidik terhadap sumberdaya manusia yang ada di lembaga pendidikan, sehingga peran pengajar bukan lagi sebagai karyawan atau guru semata.

Mereka, sambung Nurholis, berperan dan bertugas secara utuh menyukseskan proses pendidikan yang telah dirancang oleh pihak sekolah sebagai identitas.

Kini, dia resmi menyandang gelar Dr Nurholis Majid, MPd. Sebagai akademisi lulusan doktor terbaik di UMM, Doktor Nurholis telah menulis puluhan artikel di jurnal bereputasi dan belasan buku. (*)

Tombol Google News

Tags:

Nurholis Majid UMM gelar doktor Wisudawan terbaik Masalembu Madura