Memasuki Musim Hujan, Dua Desa di Jember Masih Krisis Air Bersih

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Muhammad Faizin

6 Januari 2024 13:20 6 Jan 2024 13:20

Thumbnail Memasuki Musim Hujan, Dua Desa di Jember Masih Krisis Air Bersih Watermark Ketik
Hujan di Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Jember (6/1/2024) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Badai El Nino diperkirakan berakhir pada bulan Januari- Februari 2024. Saat ini di Kabupaten Jember sudah memasuki musim hujan. Namun, BPBD setempat menyebut masih ada dua desa yang masih mengalami krisis air. 

Hal itu terjadi karena belum meratanya hujan di Jember. Akibatnya ada beberapa daerah yang masih mengalami kekeringan.

"Ada Desa Pondok Rejo dan Curah Nongko, Kecamatan Tempurejo," kata Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Jember, Penta Satria Sabtu (6/1/2024).

Berdasarkan hasil asesmen BPBD secara berkala, hujan jarang terjadi di kedua desa tersebut. Sekalipun pernah akan tetapi hujan tak kunjung turun lagi.

"Sehingga debit air sumur warga masih belum naik, jadi tetap kita melakukan distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka," ujarnya.

Setiap harinya satu truk tangki air atau setara 5.000 liter dikirimkan untuk distribusi air bersih untuk kebutuhan rumah tangga terdampak kekeringan.

Kendati demikian, pihaknya telah menerima imbauan dari BMKG untuk bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem. Seperti hujan deras hingga angin kencang.

Penta juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengenali potensi bencana. Misalnya dengan menghindari baliho di tepi jalan dan berteduh di bawah pohon ketika hujan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Musim Hujan Pondok Rejo Curah Nongko Tempurejo Jember Kekeringan Krisis Air Bersih