Melongok Sejarah Sumpah Pemuda, Bahasa Melayu Jadi Perdebatan

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Marno

28 Oktober 2023 03:48 28 Okt 2023 03:48

Thumbnail Melongok Sejarah Sumpah Pemuda, Bahasa Melayu Jadi Perdebatan Watermark Ketik
Para peserta Kongres Pemuda II pada Minggu, 28 Oktober 1928. (Foto,: dok. Kemendikbud)

KETIK, SURABAYA – Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi merupakan tonggak penting dalam terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Terjadinya Sumpah Pemuda dilatar belakangi para pemuda untuk merdeka dari penjajah.

Awal mula terjadinya peristiwa Sumpah Pemuda tak lepas dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres bertujuan memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda Indonesia.

Pakar sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Rojil Nugroho Bayu Aji mengatakan sebelum Kongres Pemuda II yang digelar pada 28 Oktober 1928, para pemuda menggelar pertemuan atau Kongres Pemuda I pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Mereka membahas tentang pembentukan panitia, susunan acara kongres, waktu, tempat, dan biaya.

Selain itu polemik bahasa menjadi pembahasan, Ketua Kongres Muhammad Tabrani, tidak sepakat dengan Mohammad Yamin terkait penggunaan istilah bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Menurutnya, kalau Tanah Air dan bangsa bernama Indonesia, maka bahasa juga harus disebut Bahasa Indonesia.

Foto Pakar sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Rojil Nugroho Bayu Aji. (Dok Pribadi)Pakar sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Rojil Nugroho Bayu Aji. (Dok Pribadi)

"Pada saat kongres pertama itu belum kongkret usulan yang diajukan oleh para pemuda. Misalnya terkait bahasa penghubung yang digunakan, tanpa mengesampingkan bahasa daerah lain,"jelas Rojil saat dikonfirmasi oleh Ketik.co.id, Jumat (27/10/2023).

Hingga akhirnya dari pertemuan pertama itu para pemuda sepakat untuk menggelar Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 28 Oktober 1928 . Pembahasan Sumpah Pemuda berlangsung di tiga lokasi, yaitu Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw.

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti penting persatuan untuk kebangsaan. Menurutnya terdapat beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan kultur, bahasa, dan hukum adat.

Rapat kedua pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan. Anak-anak harus dididik untuk memiliki karakter yang baik dan cinta Tanah Air.

Rapat ketiga dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubgebouw Kramat pada 28 Oktober 1928. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya gerakan kepanduan bagi persatuan bangsa. 

Selain itu, akhirnya dihasilkan rumusan yang saat ini dikenal sebagai Sumpah Pemuda yang dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Hasil dari Kongres Pemuda II menghasilkan Sumpah Setia yang dituangkan ke dalam naskah yang kini dikenal sebagai isi teks Sumpah Pemuda. Berikut isinya.

• Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.

• Kami putra dan putri Indonesia mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia.

• Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

"Dari Kongres Pemuda Kedua inilah memunculkan sikap yang jelas dari para pemuda tentang kebangsaan Indonesia dan identifikasi bahasa Indonesia sebagai identifikasi bangsa dan negara," tambahnya.

Rojil menambahkan melalui momen sumpah pemuda yang didalamnya berisi berbagai macam organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatranen, Jong Ambon dan masih banyak lagi ini menunjukkan jika para pemuda dapat memberikan sumbangsih yang besar kepada bangsa dan negaranya.

Sehingga pemuda bisa menjadi kekuatan besar bagi negara untuk maju dan berkembang. Jika pada masa penjajahan para pemuda berjuang untuk memperoleh kemerdekaan maka di masa kini para pemuda bisa berjuang untuk membangun negara dengan berbagai prestasi yang membanggakan.

"Melalui peristiwa Sumpah Pemuda ini bisa kita lihat jika pemuda memiliki andil besar terhadap perkembangan suatu negara. Dan dimasa kini para pemuda dapat berjuang mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di berbagai bidang," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sumpah Pemuda kongres pemuda Pakar sejarah Unesa Rojil Nugroho Bayu Aji Moh Yamin