Melalui Perjalanan Panjang, Dinkes Sleman Berhasil Terima Sertifikat Bebas Frambusia Kemenkes RI

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: M. Rifat

7 Maret 2024 02:22 7 Mar 2024 02:22

Thumbnail Melalui Perjalanan Panjang, Dinkes Sleman Berhasil Terima Sertifikat Bebas Frambusia Kemenkes RI Watermark Ketik
Penyerahan sertifikat bebas Frambusia oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Kepala Dinas Kabupaten Sleman, dr. Cahya Purnama mewakili Pemerintah Kabupaten Sleman (6/3/2024). (Foto: Dinkes Sleman/Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Ini merupakan penyakit kulit kronis dan menular dan termasuk kategori Penyakit Kulit Terabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTDs).

Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania. Pada awalnya, Frambusia hanya akan menyerang kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.

Frambusia juga dikenal sebagai frambesia tropica atau patek. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi.

Disamping cacingan, filariasis, schistosomiasis, dan kusta. Penanganan Frambusia menjadi prioritas Pemerintah Indonesia untuk dituntaskan. Nah, pada peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) Sedunia, Rabu, (6/3/2024) kemarin, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan menerima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Puri Agung Convention Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, dr. Cahya Purnama dalam keterangannya kepada Ketik.co.id, Kamis (7/3/2024) mengatakan, sertifikat bebas Frambusia didapatkan melalui perjuangan yang panjang. Karena dimulai dengan survailance mencari penyakit frambusia sampai tidak diketemukan kemudian dilakukan verifikasi oleh Kemenkes RI.

Cahya Purnama mengaku bersyukur, Pemkab Sleman berhasil mendapatkan Sertifikat Bebas Frambusia. Ia bertekad ke depan akan mempertahankan apresiasi.

Foto Dengan mengenakan busana adat gagrak Yogyakarta, Kepala Dinas Kabupaten Sleman, dr. Cahya Purnama menunjukkan sertifikat bebas Frambusia dari Kemenkes RI. (Foto: Dinkes Sleman / Ketik.co.id)Dengan mengenakan busana adat gagrak Yogyakarta, Kepala Dinas Kabupaten Sleman, dr. Cahya Purnama menunjukkan sertifikat bebas Frambusia dari Kemenkes RI. (Foto: Dinkes Sleman/Ketik.co.id)

Untuk itu, dr. Cahya Purnama berharap masyarakat Sleman bisa meningkatkan kualitas kesehatannya sehingga terhindar dari penyakit yang menular. Ia jelaskan, dalam upaya penemuan kasus Frambusia, Dinkes Sleman menerapkan strategi antara lain melalui pelayanan di Puskesmas.

Ada juga layanan kesehatan pemeriksaan pada penjaringan siswa baru, kegiatan Posbindu di semua kalurahan. Kemudian mengintegrasikan program Frambusia dengan program-program lainnya, serta mengintensifkan laporan bulanan Puskesmas.

"Hasilnya pada 2022 dan 2023 diketahui kasus Frambusia di Sleman sebanyak nol kasus," jelasnya.

Dengan begitu Sleman menjadi salah satu dari 99 daerah yang menerima sertifikat bebas Frambusia di tahun 2024 ini. Ia tambahkan, upaya lainnya adalah kegiatan Program Frambusia mendapat dukungan sumber dana dari APBD dan BOK Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2023 yang terintegrasi dengan program lain.

Sementara itu dalam acara peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) Sedunia tersebut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengucapkan selamat bagi daerah yang berhasil mencapai targetnya dan bisa memberi motivasi kepada daerah yang lain.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bisa membuat bangsa kita lebih sehat supaya nanti bonus demografi 2030 bisa tercapai,“ harap Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.

Penyerahan sertifikat bebas Frambusia diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Kepala Dinas Kabupaten Sleman dr. Cahya Purnama mewakili Pemerintah Kabupaten Sleman. (*)

Tombol Google News

Tags:

Frambusia Dinkes Sleman Cahya Purnama Kemenkes RI Penyakit Kulit Patek Sertifikat bebas Frambusia Pemkab Sleman