Masyarakat Adat di Kabare Merasa Diprovokasi saat MRP-PBD Lakukan Verifikasi Faktual

Jurnalis: Moh. Awin Macap
Editor: M. Rifat

4 September 2024 03:25 4 Sep 2024 03:25

Thumbnail Masyarakat Adat di Kabare Merasa Diprovokasi saat MRP-PBD Lakukan Verifikasi Faktual Watermark Ketik
Anggota MRP-PBD saat melakukan verifikasi faktual terkait keaslian OAP Cagub Abdul Faris Umlati (AFU) di Kabare, 3 September 2024. (Foto: dok. Narasumber)

KETIK, RAJA AMPAT – Kepala Marga Sanoy, Abner Sanoy menduga ada oknum yang sengaja mengkondisikan masyarakat adat di Kabare, Distrik Waigeo Utara, Raja Ampat sebelum Kunjungan Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya (MRP-PBD).

Kehadiran mereka dalam agenda verifikasi faktual terkait keaslian Surat Keterangan Orang Asli Papua (OAP) Calon Gubernur, Abdul Faris Umlati (AFU), beberapa hari lalu.

Abner menduga, Yulianus Tebu dan Samgar Sosir yang mendalangi penolakan Abdul Faris Umlati (AFU) sebagai anak adat. Kendati demikian, kata Abner, penolakan itu tidak merubah apapun, karena marga Sanoy merupakan rahim yang melahirkan AFU.

"Kalau ditolak beberapa marga yang ada di Kabare, bagi saya, itu tidak merubah apapun. Secara objektif kami tahu ini dipolitisir oleh oknum-oknum tertentu," ucap Abner.

"Sekali lagi saya tegaskan, sesungguhnya AFU merupakan bagian dari kami (marga Sanoy, red) dan tidak akan mungkin kami memungkiri darah yang mengalir dari tubuhnya," tambah Abner saat ditemui di Waisai, Selasa 3 September 2024.

Diduga kuat kunjungan kerja MRP-PBD di Kabare sengaja dikondisikan oleh oknum yang dipastikan membonceng kepentingan pihak lain.

Sehingga kunjungan tersebut tanpa ada pemberitahuan kepada pihak keluarga Sanoy, yang notabene sebagai marga yang melahirkan Abdul Faris Umlati.

"Yang menjadi pertanyaan, kapasitas Yulianus Tebu dan Samgar Sosir saat penyambutan rombongan MRP-PBD di Kabare saat waktu kemarin itu sebagai apa?," tanya Abner.

Untuk diketahui, Yulianus Tebu adalah mantan Anggota MRP Papua Barat Daya periode tahun lalu.

Ia maju sebagai Anggota MRP berkat surat rekomendasi dari Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati (AFU). Sementara Samgar Sosir merupakan pensiunan PNS di lingkungan Pemkab Raja Ampat.

Samgar juga ditunjuk Bupati AFU menjabat sebagai Kepala Dinas di salah satu OPD di Raja Ampat saat masih aktif sebagai PNS.

Meskipun demikian, Yulianus dan Samgar tetap tak menganggap itu sebagai sebuah kebaikan dari seorang Abdul Faris Umlati.

Pantauan perkembangan politik beberapa pekan belakang ini, Yulianus kerap berkicau di media terkait majunya Abdul Faris Umlati sebagai Cagub di Papua Barat Daya.

Di lain sisi, upaya konfirmasi Ketik.co.id kepada Yulianus Tebu dan Samgar Sosir terkait tudingan ini belum membuahkan hasil. Jurnalis Ketik.co.id telah berupaya menghubungi keduanya melalui pesan singkat Whatsapp dan telepon. Namun, belum tersambung. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pilgub 2024 MRP-PBD Verifikasi Faktual Raja Ampat Kabare