Marwah UB Tercoreng, Tentara Masuk Kampus Amankan Munas IKA UB, Ada Apa?

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Naufal Ardiansyah

11 Agustus 2023 02:20 11 Agt 2023 02:20

Thumbnail Marwah UB Tercoreng, Tentara Masuk Kampus Amankan Munas IKA UB, Ada Apa? Watermark Ketik
Terlihat TNI berada di depan gedung pelaksanaan Munas IKA UB. (Foto: Dokumen Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pelaksanaan Musyawarah Nasional Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (Munas IKA UB) disorot oleh banyak pihak. Para tokoh alumni menyayangkan pelaksanaan Munas IKA UB yang dijaga ketat oleh TNI-Polri. 

Diketahui bahwa pelaksanaan Munas IKA UB hari ini, Jumat (11/8/2023) di Gedung FEB UB dianggap mendadak dan diduga melanggar AD/ART. Aturannya, Munas harus disosialisasikan tiga bulan sebelum pelaksanaan. 

Ketua IKA UB Malang Raya, Soelchan Arief Effendie, menegaskan bahwa tentara harusnya tidak masuk kampus apalagi hanya untuk kepentingan menjaga pelaksanaan Munas IKA UB yang penuh kejanggalan. 

"Kenapa tentara harus ada di kampus. Kami bersama tokoh-tokoh alumni juga berkumpul dan semua menanyakan dan menyayangkan kenapa harus ada tentara di lokasi Munas IKA UB," tegasnya saat dikonfirmasi Ketik.co.id, Jumat (11/8/2023).

Foto Beberapa Polisi terlihat mengamankan lkasi Munas IKA UB (Foto: Dokumentasi Ketik.co.id)Beberapa Polisi dan Tentara terlihat mengamankan lokasi Munas IKA UB. (Foto: Dokumentasi Ketik.co.id)

Soelchan mengaku keberatan sebuah perguruan tinggi yang menjunjung nilai demokrasi dan musyawarah namun justru menunjukkan sikap otoriter. 

"Tentara masuk kampus hanya demi Munas IKA UB. Ini buat apa? Kami semua gak setuju. Perbedaan pandangan ya silakan. Itu dinamika biasa. Gak perlu ada tentara masuk kampus. Ini mencoreng nama baik kampus," bebernya. 

Mantan Sekretaris IKA UB Jatim Kiagus Firdaus menambahkan bahwa seharusnya pelaksanaan Munas IKA UB cukup diatasi oleh panitia. Sedangkan pihak keamanan cukup melibatkan security kampus. 

"Security itu untuk keamanan kampus. Kami semua keberatan kegiatan Munas di dalam kampus ada tentara," ungkapnya. 

Kiagus Firdaus menerangkan, hadirnya TNI-Polri di lokasi Munas IKA UB justru menunjukkan sikap otoriter kampus. Apalagi di lokasi acara itu, kata Kiagus, dihadiri oleh pejabat kampus. 

"Sudah waktunya kita mengedepankan musyawarah mufakat. Kita selamatkan bersama marwah organisasi dan kampus tercinta ini," ujarnya. 

Jurnalis Ketik.co.id juga mencoba masuk ke lokasi pelaksanaan namun dilarang oleh panitia. Pantauan di lokasi, banyak tokoh alumni yang mencoba masuk ke ruangan tapi dilarang.

Informasi yang diterima Ketik.co.id bahwa di ruangan telah dihadiri oleh Rektor UB Prof Widodo. Hadirnya Rektor UB juga disayangkan oleh para alumni sebab hal tersebut melegitimasi pelaksanaan Munas yang penuh kejanggalan. 

Hingga berita ini ditulis, pelaksanaan Munas IKA UB tetap dilanjutkan. Sejumlah tokoh alumni UB berkumpul untuk menyelamatkan marwah organisasi dan almamater kampus. (*)

Tombol Google News

Tags: