Marsini Jemaah Haji Demensia, Ingin Pulang Mau Mandi

Jurnalis: S. Widodo
Editor: Marno

30 Mei 2023 06:47 30 Mei 2023 06:47

Thumbnail Marsini Jemaah Haji Demensia, Ingin Pulang Mau Mandi Watermark Ketik
Marsini Markim Tohir (78) salah satu jemaah haji asal Grobogan Jawa Tengah, yang sering minta pulang ke rumah, mandi dan berangkat haji, padahal dia sudah di Madinah. (Foto: Kemenag)

KETIK, JAKARTA – Perempuan berusia 78 tahun ini terlihat begitu semangat dan sehat. Dia Marsini Markim Tohir, salah satu jemaah haji asal Grobogan Jawa Tengah. Kloter 1 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-1) yang  tiba di Madinah, Rabu (24/5/2023).

Dengan lancar, ia menceritakan kelima anaknya dan di mana mereka tinggal. Bahkan di usianya yang sudah senja, dia masih mampu berjalan dengan cukup kuat dan lincah. 

Hal itulah  yang  justru menjadi kekhawatiran khususnya bagi tim petugas haji layanan lansia. ,Marsini menderita demensia atau yang lebih dikenal dengan sebutan pikun.
Marsini kerap ingin beranjak dari tempatnya duduk di lobi Hotel Abraj Tabah Madinah. Ia mengatakan ingin kembali ke rumahnya untuk mandi dan bersiap-siap berangkat haji.

Rupanya, jemaah haji perempuan satu ini tidak menyadari bahwa dirinya telah menempuh 9 jam lebih perjalanan naik pesawat terbang meninggalkan Tanah Air.
“Marsini harus diupayakan tetap di tempat dengan diajak ngobrol, agar tidak pergi sendiri,” ujar Yuminah Rohmatullah, petugas haji layanan lansia Sektor 2 Daerah Kerja (Daker) Madinah.

Yuminah mengatakan pihaknya mengidentifikasi sedikitnya tujuh orang masuk golongan berkebutuhan khusus. “Ada yang pikun seperti Marsini, ada yang menderita stroke, dan lainnya yang membuat mereka memerlukan pendamping,” ungkapnya.

Ia mengingatkan itu baru untuk kategori lansia. Di kelompok usia lainnya juga ada golongan jemaah risiko tinggi yang mungkin berbutuhan khusus sehingga memerlukan pendampingan.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Panitia Pernyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi dr Imran membeberkan teknik mengembalikan ingatan penderita demensia.

“Biasanya dipicu karena memang ada gangguan dari sisi memori, yang kedua itu bisa dipicu oleh kelelahan dan dehidrasi,” tutur Imran. Penanganan awal dengan mengajak dia bercerita untuk mengembalikan ingatannya. Paling tidak ingatan dia di kampung, lalu tujuannya dari Tanah Air ke Tanah suci itu apa,” lanjutnya.

Selain itu diberi minum untuk mengembalikan cairan tubuhnya. Selanjutnya, penderita demensia, menurut dokter Imran, perlu didampingi karena ia bisa kembali lupa ingatan.

“Pendampingnya itu yang akan selalu mengingatkan, merecall selalu memorinya. Tidak masalah, kalau misalnya (pendampingnya) tetangga, atau orang dikenal saat di asrama haji udah kenal itu bisa,” tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Marsini Markim Tohir Grobokan Jawa Tengah Dr Imran demensia