Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Angkat Bicara soal Kebijakan Study Tour

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: Marno

21 Mei 2024 09:06 21 Mei 2024 09:06

Thumbnail Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Angkat Bicara soal Kebijakan Study Tour Watermark Ketik
Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi (kiri) dan Ketua DPC PKB setempat Solihul Hadi saat berbicara dalam acara diskusi publik bertajuk “Kontroversi Pelarangan Study Tour,",Senin (21/5/2024). (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Kecelakaan maut yang dialami rombongan study tour SMK Lingga Kencana Depok, di Ciater,  Subang  Jawa Barat,  Sabtu (11/5/2024) lalu terus menarik perhatian publik.

Pasca insiden tersebut sejumlah pihak kemudian mengeluarkan langkah kebijakan masing-masing dalam menyikapi hal itu. Begitu pun sikap masyarakat, saat ini ada yang pro dan kontra di antara mereka jika berbicara mengenai kegiatan study tour ini.

Dalam acara diskusi publik bertajuk “Kontroversi Pelarangan Study Tour dan Dampaknya bagi Kota Yogyakarta Sebagai Tempat Tujuan Pariwisata”, yang dilaksanakan di Kawasan Timoho Kota Yogyakarta Senin (20/5/2024).

Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan semua pihak harus melihat persoalan secara utuh. Jangan hanya berdasar asumsi saja dan jadi 'salah kaprah' ketika ada insiden saat study tour yang disalahkan kemudian study tournya.

Heroe Purwadi mengingatkan study tour merupakan kegiatan di luar kelas yang bertujuan untuk mempelajari proses yang sebenarnya langsung dari lapangan. Tour diadakan karena kebutuhan siswa untuk mendapat pengalaman secara langsung.

"Jadi konteksnya belajar sambil berwisata dan ini merupakan bagian dari kurikulum akademik." terang mantan jurnalis yang saat ini jadi Politisi dari PAN ini.

Sehingga hal tersebut harus dilihat secara utuh juga, karena terkait pengembangan kemampuan siswa diluar pengembangan akademik. Study tour, sebut Heroe,  merupakan bagian dari kurikulum untuk menguatkan siswa mempunyai pengalaman ketika berada di luar kelas.

Ia contohkan kita belajar teori dari buku pelajaran dan bisa mempraktikan di Taman Pintar Yogyakarta. Pengetahuan bisa dikemas menjadi semacam permainan. Sehingga para siswa lebih mudah memahami pelajaran yang ada.

Dengan begitu  keberadaan study tour melengkapi teori pembelajaran di kelas dengan pengalaman secara langsung di lapangan. Jadi pengayaan materi atau bagian dari pembelajaran secara utuh. Selain itu, pengalaman pada saat study tour berperan penting dalam mengatasi persoalan secara bersama-sama di luar kelas.

Adanya peristiwa yang memilukan di Jawa Barat tersebut Heroe Purwadi kembali mengingatkan jangan kemudian menyalahkan perjalanannya. Jangan pula menyalahkan atau berburuk sangka terhadap gurunya.

Apalagi di era medsos seperti saat ini. Dalam paparannya Heroe Purwadi juga mengungkapkan, tidak mudah membuat aturan menyangkut larangan karena prosesnya pasti akan panjang.

Sehingga ia berpesan jika ada informasi menyangkut larangan study tour di beberapa daerah harus di cek kebenaranya, dasar hukumnya berupa apa. Jangan mudah termakan isu tidak benar. Dengan begitu akan membetengi kita  dalam penyebaran informasi hoax."Semua pihak perlu bijak dan teliti dalam mensikapinya," tegasnya.

Ia berpendapat kegiatan study tour perlu untuk dilanjutkan. Namun dengan tujuan destinasi yang tepat. Sehingga tidak dinilai sebagai kegiatan hura-hura dan mengabaikan esensi belajarnya. Kemudian seusai kegiatan, siswa juga harus mengerjakan laporan sebagai tugas yang harus diselesaikan.

Tetapi jangan lupa yang paling penting adalah utamakan faktor keselamatan dan keamanan. Baik ketika dalam perjalanan maupun pada saat berkegiatan.

Sementara itu Ketua DPC PKB Kota Yogyakarta Solihul Hadi dalam kesempatan yang sama menyampaikan kalau berbicara menyangkut musibah memang tidak bisa dihindari.

Hanya saja saat ini yang tersorot dalam peristiwa  tersebut adalah transportasi darat. Sementara transportasi darat dan laut sebetulnya juga tidak lepas dari kecelakaan atau musibah.

Kembali ke persoalan tersebut, Solihul Hadi menegaskan peristiwa tersebut tidak bisa dipandang secara terpisah. Sehingga perlu dikaji secara menyeluruh.

Untuk itu dirinya mengaku akan mendukung study tour. Namun dengan kajian khusus atau inspeksi dan ada klasifikasi yang harus dilakukan oleh setiap instansi termasuk pihak sekolah dan lainnya. Sebelum melakukan perjalanan yang jauh.

Hal tersebut, menurut Solihul Hadi, penting dan akan menjadi kesimpulan secara rasional. Bukan kesimpulan yang berdasar emosi saja. Tidak menyalahkan takdir. Namun bagaimana mencari solusinya. Sehingga bisa mengantisipasi segala sesuatu yang nantinya diharapkan tidak terjadi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Study Tours diskusi publik pariwisata Dinas Pariwisata Dinas Pendidikan Pemkot Yogyakarta Politisi Heroe Purwadi Solihul Hadi PAN pkb