KETIK, PROBOLINGGO – KPU Kota Probolinggo menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Tahun 2024 pada Selasa (9/1/2024).
Meski bertajuk simulasi, namun pelaksanaannya dibuat sedemikian rupa. Sehingga menyerupai proses pemungutan dan penghitungan suara sebenarnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nantinya pada 14 Februari 2024.
Personel penyelenggara yang dilibatkan adalah calon anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pemilihnya merupakan masyarakat yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sementara lokasinya merupakan TPS 8 di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan dan tata letaknya juga disesuaikan dengan denah TPS.
"Tidak hanya pemilih yang terdaftar di DPT, tapi kami juga siapkan pemilih kategori DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) dan DPK (Daftar Pemilih Khusus ) serta pemilih disabilitas. Termasuk pengawas TPS dan saksi baik capres-cawapres, parpol, dan DPD,” ungkap Komisioner KPU Kota Probolinggo Divisi Teknis Penyelenggaraan Upik Raudhotul Hasanah, Selasa (9/1/2024).
Dari sisi proses, KPPS sudah siap di lokasi sekitar pukul 06.00 WIB dan TPS dibuka mulai pukul 07.00 WIB oleh Ketua KPPS. Lima kotak suara lengkap dengan specimen surat suara, formulir, alat bantu coblos, bantalan, bilik suara, alat tulis, dan tinta juga telah disiapkan, termasuk penanda bagi KPPS 1 hingga 7.
Selain itu, sarana prasarana TPS seperti tenda, kursi, meja, dan pengeras suara juga disiapkan. "Tidak ada bedanya dengan TPS sesungguhnya. Karena simulasi ini kami lakukan mendekati kondisi riil saat pelaksanaan nanti,” jelasnya.
Dalam prosesnya, Upik menerangkan nantinya KPPS 1 bertugas untuk memimpin pengambilan sumpah seluruh anggota KPPS berikut petugas ketertiban TPS. Setelah itu, KPPS 1 membuka kotak suara tersegel dengan menunjukkan pada pengawas TPS dan saksi. Kemudian mengeluarkan dan menghitung jumlah setiap dokumen dan peralatan, serta menerima sampul yang berisi surat suara.
"Termasuk nantinya juga ikut menghitung surat suara di setiap jenis pemilihan. Tujuannya untuk memastikan tidak ada surat suara yang kurang atau hilang," terangnya.
Selanjutnya, satu-satunya komisioner perempuan di KPU Kota Probolinggo ini menyebutkan, kotak suara kemudian digembok kembali untuk digunakan proses selanjutnya. Baru kemudian KPPS 1 membacakan tata tertib pemungutan dan penghitungan suara.
Baru kemudian satu per satu pemilih masuk ke TPS menyerahkan formulir undangan dan KTP elektronik pada KPPS 4 dan 5, menunggu panggilan KPPS 1 untuk mendapatkan surat suara, menuju bilik suara untuk mencoblos, memasukkan surat suara sesuai dengan jenis pemilihan, mencelupkan jari ke tinta, baru keluar TPS.
“Penting bagi pemilih sebelum masuk ke bilik suara, memeriksa semua jenis surat suara untuk memastikan semua surat suara tidak rusak atau sudah tercoblos. Pastikan juga mencoblosnya nanti harus pakai alat coblos yang sudah disediakan di bilik suara,” sebutnya
Pemungutan suara ditutup pukul 13.00 WIB untuk selanjutnya dilakukan penghitungan suara. Dimulai dari surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, kemudian DPRD kabupaten/kota.
Proses rekapitulasi pun tidak hanya manual, tapi juga menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).“Kejadian khusus juga kita simulasikan. Misal saksi tidak mau menandatangani berita acara hasil pungut hitung,” jelasnya.
Upik menyampaikan, KPU Kota Probolinggo sedianya akan menggelar dua kali simulasi pemungutan dan penghitungan suara. Pertama seperti yang digelar pada hari ini, kedua yakni pada tanggal 17 Januari 2024 mendatang.
"Harapannya ketika proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada hari H pemungutan suara nantinya bisa berjalan lancar tanpa kendala berarti. Karena sejak awal kami siapkan betul petugasnya," pungkasnya.(*)
